Hidayatullah.com—Untuk memperlancar dakwah di masa mendatang, Hidayatullah mengirimkan sejumlah kadernya untuk melanjutkan studi di luar negeri. Di antaranya ke Arab Saudi dan Sudan.
Sebanyak 6 orang santri asal Hidayatullah diikutkan dalam program beasiswa belajar di Al-Jamiah Al-Islamiyah Bil Madinah Al-Munawwarah (Universitas Islam Madinah/UIM).
“Secara umum (ini program) Kerajaan Arab Saudi (KSA), atas beasiswa penuh Pemerintah Saudi, bukan hanya di Madinah,” ujar Ketua Departemen Hubungan Luar Negeri Pimpinan Pusat (PP) Hidayatullah, Ustadz Naspi Arsyad kepada hidayatullah.com, Jakarta, Senin (6/11/2012).
Menurut Naspi, Hidayatullah mengirimkan para kadernya ke Timur Tengah agar mereka bisa kembali membantu dakwah di Tanah Air.
“Karena kita ini lembaga dakwah, lembaga pendidikan, tidak bisa dilepaskan dari orang-orang yang paham tentang pendidikan dan syari’ah,” ujar Naspi.
Dari Indonesia, untuk Indonesia
Ke-6 santri hidayatullah tersebut berasal dari berbagai daerah, yaitu Ismail Mukhlish (Bontang), Luqmanul Hakim (Makassar), Muhammad Dinul Haq (Penajam Paser Utara), Muhammad Izdiharuddin Ibrahim dan Muhammad Hamzah Fathul Qorib (keduanya adik-kakak asal Ngawi). Terakhir, Muhammad Fadli yang ikut gelombang kedua.
Mereka diberangkatkan ke Madinah pada Selasa (07/11) dan hari Rabu bersama 111 mahasiswa lain dari berbagai lembaga dan daerah. se-Tanah Air.
Para santri tersebut mengaku gembira bisa melanjutkan studi ke Kota Nabi.
“Mengharu biru dalam syukur bahagia. Alhamdulillah, Allah memberi taufiq-Nya untuk impian ini (belajar di Madinah, red),” ujar Dinul Haq, santri kelahiran Papua yang juga alumnus Ma’had Aly Ar-Raayah Sukabumi.
Secara resmi, para mahasiswa tersebut dilepas oleh Atase Kemiliteran KSA Syaikh Usamah dan Direktur Jami’iyyah Ar-Rahmah Abdullah Said Baharmus di Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Jakarta, Senin pagi tadi.
Kembali
Sebelum ini, sejumlah santri Hidayatullah juga telah berangkat ke Sudan, Mesir dan Malaysia. Beberapa kader Hidayatullah lainnya akan menyusul dalam waktu dekat.
Gelombang santri Hidayatullah belajar di Negara Timur Tengah sudah dimulai semenjak tahun 2007. Sebagian mereka saat ini telah kembali mengabdi berdakwah di Indonesia.*