Hidayatullah.com—Brakk..! Sepuluhn Pondok yang disekat-sekat seukuran pas untuk dua orang itu, akhirnya roboh ke tanah. Lalu, digulingkan ke dasar jurang. Prosesi penghancuran yang terjadi di kawasan wisata Bukit Lampu, kota Padang, Sumatra Barat, Selasa petang (19/3/2013) itu, langsung dipimpin Walikota H. Fauzi Bahar.
Mantan anggota pasukan Katak TNI AL ini, rupaya sudah sangat geram. Sejak menjadi Walikota Padang, Fauzi Bahar bertekad akan membasmi tempat-tempat maksiat yang terselubung maupun terang-terangan, milik dan dibeking siapapun. Tapi kenyataannya, bagaikan mencukur jenggot, begitu razia dilancarkan, beberapa bulan kemudian sudah tumbuh lagi.
Dengan wajah serius, kepada wartawan, Fauzi Bahar mengatakan, Pemko Padang tetap komit untuk memberantas maksiat.
“Sampai kapanpun Pemko Padang tetap konsiten memberantas maksiat. Ini buktinya, dan kita tidak akan berhenti sampai di sini,” tegasnya di lokasi Bukit Lampu.
“Sesuai dengan program Pemko Padang mewujudkan kota religius, apapun bentuk maksiat di kota Padang akan saya sikat. Tidak ada sejengkal pun tempat bagi kemaksiatan di kota ini,” tegasnya serius.
Fauzi terpaksa bertindak keras karena sudah sering di SMS banyak perantau Minang yang miris melihat Padang berubah menjadi kota maksiat.
“Saya tertantang untuk mengembalikan kehidupan religi di kota ini, siapa yang menghadang (ada pembeking,red) saya lawan,” tegasnya.
Tak hanya sekali dua Fauzi Bahar turun langsung memberfantas maksiat. Sebelumnya, Fauzi Bahar juga turun langsung menertibkan Kafe Bamboo, di Pantai Padang, kawasan Danau Cimpago yang menyuguhkan penari seksi dan sejumlah warung esek-esek di pantai Padang.*