Hidayatullah.com—Film berjudul “Sang Kiai” yang film berkisah tentang pendiri Nahdhatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari tidak sekedar bisa menghibur, namun dinilai memberi gambaran perjuangan pendiri NU tersebut, terutama dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Filmnya bagus. Membuat orang bisa paham tentang kontribusi NU dan pesantren bagi bangsa khususnya dalam kemerdekaan,” kata Katib Aam PBNU KH Malik Madani, dikutip NU Online usai menonton tayangan perdana film “Sang Kiai”, di bioskop 21 Ambarukmo Plaza, Yogyakarta, Kamis (30/05/2013) malam.
Malik berpesan kepada generasi muda, khususnya generasi muda NU, agar dapat mengambil pelajaran dari film tersebut. Sehingga dapat memupuk semangat agama dan nasionalisme. Ini adalah pesan yang terkandung dalam sebuah dialog antara Mbah Hasyim dengan putranya, Mbah Wahid Hasyim dalam film “Sang Kiai” tersebut.
“Karena dua hal itu, agama dan nasionalisme merupakan hal yang perlu dikembangkan,” tandasnya.
Senada dengan kesan yang dilontarkan Katib Aam, Su’ud dari PCNU Yogyakarta mengatakan, film “Sang Kiai” memang bagus. Banyak yang dapat ditarik sebagai pelajaran, lanjutnya, seperti ketika Mbah Hasyim dihadapkan dengan posisi yang sulit.
Beliau dituntut untuk mengambil keputusan rumit ketika menghadapi penjajah. “Tidak hanya maslahah bagi NU, tapi juga Indonesia. Sungguh jasa yang luar biasa,” ungkapnya.
Seperti diketahui, film “Sang Kiai” yang menceritakan sikap dan kehidupan pendiri organisasi massa Islam terbesar Nahdlatul Ulama (NU) dan pondok pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur ini melibatkan 500 figuran.
Film kolosal perdana produksi RAPI Film ini disutradarai oleh Rako Prijanto. Selain KH. Hasyim Asy’ari diperankan oleh Ikranegara, pemeran lainnya yakni Christine Hakim, Agus Kuncoro, Adipati Dolken, Meriza Febriani dan Dimas Aditya.*