Hidayatullah.com–Tertundanya pipanisasi gas Arun – Belawan yang berpotensi memperparah krisis listrik di Sumatera Utara, diprediksi juga bakal menerpa Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam rilis yang diterima hidayatullah.com, Jum’at (01/11/2013) pagi, Manajer Humas dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jateng-DIY, Supriyono mengatakan saat ini kebutuhan listrik di Jateng dan Yogyakarta mencapai 3.200 mega watt (MW) saat beban puncak.
Sedangkan pasokan listrik maksimal hanya 2.500 MW. Kekurangan tersebut karena pembangkit listrik Tambak Lorok di Semarang mengalami kekurangan bahan bakar gas untuk memproduksi daya.
Pangkal penyebab, belum adanya akses pipa gas maupun daerah sekitar Semarang yang memiliki sumber gas bumi. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, Teguh Dwi Paryono mengatakan kondisi demikian membuat Jateng terancam krisis listrik. “Bila tidak ada pasokan gas, Jateng mengalami krisis daya pada 2016,” ujarnya.
Ancaman krisis daya pada 2016 semakin nyata, mengingat pada tahun ini terdapat pengalihan industri dari Jawa Barat ke Jateng, serta pembangunan dua pabrik semen di Kabupaten Rembang dan Banyumas.
Untuk keperluan kedua pabrik semen itu, Jateng memerlukan tambahan pasokan 70 MW. Menurut Teguh, jaringan interkoneksi yang ada saat ini sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan.
Sementara, surplus gas di Jawa Timur belum dapat dialirkan ke Jateng karena belum selesainya pembangunan pipa Gresik–Semarang.*