Hidayatullah.com–Masyarakat Indonesia menjadi konsumen produk tembakau atau perokok tertinggi ke-3 di dunia, setelah Cina dan India yang berada di posisi pertama dan kedua. Itu menurut data milik World Health Organization (WHO).
“Data GATS 2011 menunjukkan prevalensi merokok orang dewasa Indonesia sebesar 34,8 persen. Terbagi atas 67,4 persen laki-laki, dan 4,5 persen perempuan,” kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Tjandra Yoga Aditama, dalam keterangan persnya, Senin (11/11/2013).
Persentase perokok di kalangan remaja usia 15-19 tahun sebesar 38,4 persen laki-laki dan 0,9 persen perempuan.
Data Global Youth Tobacco Survey (GYTS) 2009 menunjukkan, 20,3 persen anak sekolah 13-15 tahun merokok. Perokok pemula usia 10-14 tahun naik dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir, yakni dari 9,5 persen pada tahun 2001 menjadi 17,5 persen pada tahun 2010.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Sudah waktunya ada kampanye yang massif tentang bahaya merokok. Selain berdampak buruk bagi kesehatan perokok itu sendiri, asap rokok orang lain (AROL) juga berbahaya bagi kesehatan orang di sekitarnya (perokok pasif),” tandasnya, dilansir Tribun Kaltim.*