Hidayatullah.com–Wakil Ketua DPRD Padang, Sumatra Barat dan beberapa anggota dewan mencabut rekomendasi persetujan investasi pembangunan RS Siloam Super Mega proyek dibawah bendera Lippo Group yang sebelumnya disetujui paripurna DPRD.
Persetujuan pencabutan itu tertuang dalam Pernyataan Sikap yang dibacakan Wakil Ketua DPRD Padang Budiman MAg didampingi beberapa anggota dewan dihadapan ribuan massa demonstrans Tolak Siloam, menjelang shalat Zuhur Kamis (28/11/2013).
“Secara pribadi dan atas nama Wakil Ketua DPRD beserta sebagian angggota yang hadir saat ini, saya mencabut rekomendasi persetujuan DPRD dalam rapat peripurna melalui voting sebelumnya,” tegas Budiman disambut tabkbir lautan massa pengunjuk rasa.
Selanjutnya, kata Budiman, persetujuan pencabutan itu akan dibawa ke sidang paripurna. Tegas Budiman, Sidang Paripurna seluruh anggota dan fraksi di DPRD Padang dengan agenda mencabut kembali persetujuan investasi pendirian Rumah Sakit Siloam, Sekolah Pelita Harapan, hotel proyek Lippo Group harus dilaksanakan dalam tempo tujuh hari ke depan.
Wakil demonstrans Gusrizal Gazah Lc, MA yang mendamping Wakil Ketua DPRD Padang menyatakan, waktu seminggu sudah cukup untuk DPRD segera melaksanakan Rapat Paripurna mencabut kembali izin Siloam. Jika tidak, panitia akan membagikan alamat rumah semuaa nggota dewan kepada perwakilan mahasiswa yang akan menjemput paksa mereka melaksanakan Paripurna mencabut izin Siloam.
“Dari dialog dengan para pimpinan dan tiga anggota dewan yang hadir tadi, disepakati tak ada tawar menawar. Tuntutan dan agenda Sidang Paripurna DPRD Padang mendatang hanya satu, cabut izin investasi Lippo Group,” tegas Ketua Komisi Fatwa MUI Sumbar yang kemudian mengajak massa kembali ke masdjid Nurul Iman.
Sebelumnya, massa telah melakukan aksi jalan kaki (long march) dari pelataran masjid Nurul Iman menuju gedung DPRD Padang dimulai jam 9 pagi. Massa dilepas dengan doa bersama setelah tausyiah Buya Gusrizal Gazahar MA.
Aksi menolak mega proyek ini dilakukan oleh sejumlah Ormas dan BEM dari beberapa universitas di Kota Padang dan Forum Masyarakat Minang Tolak Siloam, terdiri dari MUI, KAMMI, HTI, MMI, FPI, IMM, FSLDK, BEM UNP, BEM KM FMIPA UNAND, BEM KM FP UNAND juga Perhimpunan Keluarga Besar Pelajar Indonesia, LKAAM, MTKAAM, Paga Nagari, Bundo Kanduang, Majelis Taklim dan beberapa Ormas Islam lainnya serta erwakilan perantau Minang dari Jawa dan Sumatera.
Korlap aksi massa Yudilfan Habib mengatakan, unjuk rasa dilakukan untuk meminta Walikota Padang Fauzi Bahar dan DPRD Kota Padang mencabut izin mega proyek milik James T Riady yang akan dibangun di Jalan Khatib Sulaiman, Kota Padang.
“Tak ada negosiasi dalam aksi ini. Tolak Siloam. Ini harga mati,” tegas Yudilfan. Massa kemudian memburbarkan diri dan kembali ke Masjid Nurul Iman dengan tertib dikawal langsung oleh Kaporesta Padang dan jajarannya.*