Hidayatullah.com– Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 nanti, pondok pesantren melalui para santri dan ustadznya berperan memunculkan pemimpin-pemimpin Muslim. Jangan sampai pemimpin Muslim tidak ambil bagian dalam tampuk kepimpinan di Indonesia.
Demikian salah satu pesan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Wagub Kaltim) Mukmin Faisal saat bersilaturahim dengan para santri dan pengurus Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, Kaltim, Ahad (23/03/2014).
“Tugas kita masih panjang. Bagi saya, presiden sama wakilnya harus Muslim,” ujar Mukmin usai shalat Zhuhur berjamaah di Masjid ar-Riyadh.
Mukmin mengatakan, dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), semua unsur agama ada di dalamnya. Namun, jika sampai NKRI dipimpin non-Muslim, itu merupakan tantangan besar bagi umat Islam.
Di pesantrenlah, lanjutnya, peran para santri menyelamatkan Islam ini. Mukmin mengakui, posisinya sebagai Wagub Kaltim bertanggung jawab mengawasi dan mengendalikan stabilitas keagamaan di wilayahnya.
“Dan tentu saya minta bantuan pada para santri, ustadz, guru besar, untuk bersama-sama (menjaga stabilitas),” imbuhnya berharap.
Mukmin mengatakan, tantangan kaum Muslimin Indonesia lainnya saat ini adalah maraknya tuduhan teroris terhadap umat Islam. Olehnya, umat dituntut meningkatkan dan menajamkan ukhuwah Islamiyah.
“Kita tidak boleh main-main terhadap keutuhan dan keselamatan bangsa ke depan,” pesannya.
Mukmin mengatakan, para dai dan ulama juga berperan kuat mengontrol pemerintah. Diperlukan para dai yang kritis terhadap para pejabat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Bagaimana kalau habis uang negara diambil sama (pejabat yang) korupsi-korupsi itu, maka itulah tanggung jawab kita,” jelasnya.
Mukmin berharap agar Hidayatullah tidak segan-segan memberikan teguran dan saran kepada pemerintah. Hal ini guna menyelesaikan masalah-masalah Kaltim dan bangsa pada umumnya.*
(Foto: Wagub Kaltim Mukmin Faisal di Hidayatullah Balikpapan- by Syakur)