Hidayatullah.com– Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dinilai lalai dan ceroboh. Kementerian yang berada di bawah komando Menteri Dr Mohammad Nuh ini juga dinilai tak belajar dari kekisruhan Ujian Nasional (UN) SMA sehingga persoalan sama kembali dalam UN SMP.
Demikian disampaikan anggota Komisi X dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Surahman Hidayat.
“Tidak habis fikir, kenapa terjadi seperti itu, kemana kerja tim penyusunan soal UN ? Kenapa sampai lolos soal yang berantakan seperti itu,” kata Surahman dalam rilisnya yang disampaikan Selasa, (06/05/2014).
Pernyataan Surahman ini terkait dengan pelaksanaan UN SMP yang berantakan. Di beberapa tempat, di hari pertama, bahkan ada dengan adanya no urut soal mata pelajaran bahasa indonesia yang tidak urut dan tidak ada beberapa naskah di lembaran soal.
Wilayah yang dibilai berantakan adalah; Provinsi Kalimantan Barat, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten. Untuk tingkat kabupaten/kota antara lain di lima wilayah DKI Jakarta, Bekasi, Bogor, Garut, Indramayu, Padangpanjang, Kota Padang, Kota Medan, Tangerang Selatan, Pamulang, Singkawang, Tegal, dan Brebes
Menurut Surahman, Menteri M. Nuh harus bertanggung jawab terhadap kasus tersebut. Dan karena ini tak bisa didiamkan, DPR juga akan segera memanggil M. Nuh untuk dimintai penjelasan
“Ini adalah tragedi nasional pada dunia pendidikan, sangat memalukan. Jelas tidak ada itikad yang sungguh-sungguh untuk melakukan perbaikan,” demikian Surahman.*