Hidayatullah.com–Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang besar. Begitu juga Sumber Daya Alam (SDA) yang luas. Namun naluri atau tingkat jiwa wirausaha bagi masyarakat dapat dikatakan kurang mendapat perhatian yang besar.
Begitulah yang disampaikan oleh Ekonom Budi Satria Isman di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (28/10/2014) kemarin saat menjadi pembicara pada dengan tema “Gerakan Masyrakat Wirausaha Menghadapi MEA 2015” yang diadakan oleh Yayasan Pro Indonesia
Menurut Budi, masyarakat Indonesia seharusnya memunculkan tekad bersaing kuat agar SDA terserap baik dengan SDM yang ada. Muncul kan ruh berwirausaha dalam diri dan tumbuhkan tekad dalam berwirausaha, ujarnya.
Selain itu, mantan Direktur Group di perusahaan Coca Cola ini menyebutkan alasan mengapa wirausaha di Indonesia saat ini masih kecil.
Sebagai contoh misalnya disebabkan teknologi modern yang ada saat ini kurang dipahami oleh sebagian masyarakat. Terutama kalangan mikro.
“Teknologi. Harusnya mampu pula diakses oleh pengusaha kecil,” katanya.
Sehingga, jika mampu dimaksimalkan, 57 juta pengusaha Indonesia yang ada saat ini diyakini akan meningkat.
Kemudian kemampuan bersaing dengan pihak asing atau warga negara lain. “Akan mampu bersaing dengan pengusaha asing,” tambahnya.
Yayasan Pro Indonesia adalah salah satu wadah yang bergerak menyiapkan wadah pelaku usaha. Turut hadir pula perwakilan dari Sidomuncul dan BRI Syariah, Sapta Nirwandar, Pung Purwanto (Pemred Sindonews.com), dan Irvan Anwar (pengusaha).
Menurut Budi, jumlah wirausaha di Indonesia masih minim, yaitu belum mencapai 2% dari total penduduk yang mencapai 250 juta jiwa. Hal ini lah satu penyebab Indonesia belum bisa menjadi negara maju *