Hidayatullah.com—Rapat kerja nasional (Rakenas) Forum Advokasi Rehabilitasi Imunisasi Aqidah yang Terpadu Efektif dan Aktual (Arimatea) yang berlangsung selama tiga hari di Gedung LEC UP Athirah Bukit Baruga, Antang, Kota Makassar, menghasilkan keputusan mengubah lembaga Arimatea menjadi organisasi masyarakat (Ormas).
Ketua Arimatea Sulsel, Saftani Muhammad Ridwan, mengatakan sebelum rencana itu terwujud, pengurus di tingkat pusat dan di daerah akan terlebih dahulu memantapkan konsolidasi internal lembaga terutama dalam hal penguatan sumber daya manusia.
“Untuk wilayah Sulsel, kami akan menggagas kerjasama dengan lembaga pesantren, salah satunya dengan Pesantren Darul Istiqamah Maccopa, Kabupaten Maros,” kata Saftani dalam rilisnya pada redaksi hidayatullah.com.
Dia menambahkan, Arimatea sangat membutuhkan keterlibatan pesantren, sebab rata-rata kasus pendangkalan akidah membutuhkan pendampingan dalam upaya rehabilitasi. Terutama di wilayah timur Indonesia, khusus di Kota Makassar dan sekitarnya.
Ia mengaku, Arimatea akan meningkatkan peran dakwah ke tengah masyarakat, baik yang kasus pemurtadan, maupun muallaf.
“Rakernas juga menghasilkan kesepakatan akan membuka wadah persaudaraan muallaf guna meningkatkan kepedulian terhadap muallaf dan sebagai respons atas meningkatnya jumlah muallaf di beberapa wilayah seperti di Sulsel, Kalimantan Timur, dan Papua,” jelas Saftani.
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Istiqamah Muzakkir Arif yang menyempatkan diri hadir dalam Rakernas tersebut menyambut baik ajakan kerjasama Arimatea.
Rakernas itu dihadiri sejumlah perwakilan pengurus dari seluruh wilayah di Indonesia. Ketua Umum Forum Arimatea Pusat, Yusuf Ismail Al Hadid, menjelaskan terlaksananya Rakernas itu sebagai bentuk bahwa Arimatea masih senantiasa menunjukkan eksistensinya dalam menggiatkan dakwah terhadap ancaman pendangkalan akidah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Arimatea senantiasa berdakwah dengan cara-cara yang bijak dan santun. Objek dakwahnya jelas, tentang akidah, sebab jika akidah seseorang sudah rusak, maka rusaklah semuanya,” ujar Yusuf.
Pembina Arimatea Sulsel, Hasan Basri, menganggap basis dakwah Arimatea sama sekali tidak terkooptasi dengan kepentingan politik pragmatis, sehingga seyogianya seluruh pihak memberikan dukungan.
“Saya sepakat dengan gerakan dakwah Arimatea, karena metode dakwahnya dilakukan di luar Islam. Dan memang dakhwah seharusnya begitu,” tukas Hasan.*