Hidayatullah.com- Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal sudah menunjukkan sikap yang tegas terkait kasus pendangkalan aqidah melalui penyebaran buku-buku berbau kristenisasi yang semakin meluas di Aceh akhir-akhir ini.
“Illiza seorang Wali Kota yang pro-aktif menyuarakan suara perempuan secara energik dan sangat peduli terhadap Banda Aceh sebagai kota Madani,” kata Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Nangroe Aceh Darussalam, Ghazali Abbas Adan kepada hidayatullah.com, belum lama ini.
Pernyataan itu Ghazali sampaikan menanggapi kasus upaya pendangkalan akidah umat Islam di Aceh yang dilakukan oleh para misionaris melalui penyebaran buku-buku berbau kristenisasi.
Sebagaimana diketahui penyebaran buku-buku berbau kkristenisasi sudah meluas di kota Aceh. [baca; Penyebaran Buku Berbau Kristenisasi Di Aceh Meluas].
Menurut Ghazali, Aceh merupakan kota Madani yang mana dasarnya adalah Islam. Kota Madani ujarnya yaitu sebuah kota yang aman, damai dan tumbuhnya rasa toleran. Jika ada pihak yang tidak toleran dan membawa kehendaknya sendiri, lanjutnya, berarti pihak itu melanggar konsep yang sudah baku dan berlaku di Aceh, khusunya Banda Aceh.
“Kita memberikan apresiasi penuh kepada Wali Kota Banda Aceh yang serius mengembangkan kota Madani. Saya sebagai Senator di pusat mendukung 100% sikap tegas dari Wali Kota,” kata Senator yang berasal dari Aceh tersebut.
Bagi warga yang menerima kirimin buku berisi upaya pendangkalan akidah umat Islam, langkah yang bisa diambil, pesan Ghazali, bisa melapor pada pihak yang berwajib sebagai bukti adanya upaya kristenisasi. Selain itu, lanjutnya, media juga harus mengambil peran dalam memberitakan kejadian (kasus intoleran, red) yang dilakukan oleh sekelompok tertentu dan arogan di kota Aceh.*