Hidayatullah.com–Rona bahagia tampak di wajah Haji Ali Muchtar, Imam Masjid Baitul Muttaqin, Tolikara, Papua setelah pertemuannya dengan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla.
Sebelumnya, hari Sabtu (15/08/2015) tepat pukul 21.00 WIB di istana Wakil Presiden, Menteng Jakarta Pusat, Ali Muchtar ditemani Sofyan Amarta dari Baitul Maal Hidayatullah (BMH) menghadap Wapres.
Pria yang akrab disapa masyarakat Tolikara dengan panggilan ‘Pak Guru’ ini mengaku sangat senang karena dapat menyampaikan aspirasi umat Islam di Bumi Cendrawasih khususnya di Tolikara kepada orang nomor dua di Negeri ini.
Pertemuannya dengan Wapres bermula dari telpon salah satu sekretaris Wakil Presiden RI yang meminta Ali Muchtar menghadap Wakil Presiden M Yusuf Kalla.
Awalnya dia mengaku belum percaya, maklum, tidak semua orang bias bertemu dengan wakil presiden.
“Sungguh ini tidak saya sangka, saya ditelpon langsung oleh sekretarisnya padahal saya tidak mengenal, semua ini karena Allah Subhanahu Wata’ala,” tutur Ali Muchtar.
Ditemani pengurus BMH, salah seorang pasukan pengaman presiden (Paspampres) mempersilahkan Ali Muchtar masuk ruang tamu, ditemani dengan segelas teh hangat. Mereka akhirnya berbincang masalah kondisi Tolikara, Papua.
Dalam obrolan, Wakil Presiden M Jusuf Kalla, minta dijelaskan kronologi yang sebenarnya, terkait dengan insiden pembakaran kios warga dan Masjid pada 1 Syawal 1436 atau bertepatan hari Jumat, 17 Juli 2015 yang lalu.
“Bapak Wakil Presiden, setahu kami bahwa agama yang diakui pemerintah seharusnya dapat menjalankan agamanya masing–masing di seluruh negeri, tanpa adanya intimidasi dan larangan bagi pemeluknya, selama tidak mengganggu agama lain,” ujar Ali Muchtar kepada Jusuf Kalla.
Dalam dialaog tersebut setidaknya ada 3 permintaan khusus umat Islam Tolikara kepada Wakil Presiden.
Pertama, memohon agar umat Islam di Papua khususnya di Tolikara dapat beribadah dan menjalankan syariat agamanya masing-masing tanpa adanya intimidasi dan larangan dari pihak manapun dengan tetap saling menghormati satu sama lain.
Kedua, agar dibangungkan kembali Masjid dan kios –kios mereka di Tolikara yang beberapa waktu lalu dibakar oleh sekolompok orang yang tidak bertanggung jawab.
Ketiga, meminta agar diberikan modal untuk usaha sesuai dengan jumlah usaha yang sebelumnya telah berjalan dengan baik.
Terhadap tiga permohonan terebut, Wakil Presiden M Jusuf Kalla berjanji akan menindaklanjuti permintaan tersebut dan akan terus memantau perkembangan umat Islam di Tolikara Papua.
“Beliaupun akan meminta kepada lembaga terkait seperti Kementerian Sosial, Bank milik pemerintah untuk membantu langsung kelapangan agar dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, seperti pembangunan masjid, pembangunan kios-kios warga dan modal usaha kepada korban yang saat ini dipengungsian,” ujar Ali Muchtar menirukan Wapres.
JK juga berharap agar masyarakat yang menjadi korban bisa bersabar dan jangan kembali memancing balik sehingg timbul kerusuhan.
“InsyaAllah umat Islam Tolikara aman dan nyaman beribadah,” demikian janji JK.
Wapres sangat berharap agar masyarakat Indonesia khususnya di Tolikara jangan mengedepankan emosi dan kekerasan dalam berbangsa dan beragama.
“Jangan mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, agar tercipta kemanan dan kenyamanan di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang sangat majemuk,” pungkas JK sebagaimana ditirukan Sofyan Amarta dari BMH.*