Hidayatullah.com–Duta Besar Indonesia untuk Yordania dan Palestina Teguh Wardoyo menegaskan, pemerintah Indonesia harus membantu krisis kemanusiaan yang sedang menimpa rakyat Palestina dan Suriah, karena Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan Palestina dan Yordania.
“Rakyat Palestina dan pengungsi Suriah sangat membutuhkan sentuhan (bantuan, red) pemerintah Indonesia,” kata Dubes Teguh Wardoyo saat menyampaikan laporan mengenai kondisi yang sedang dialami rakyat Palestina dan pengungsi Suriah di Yordania dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II, Jakarta, Rabu (02/09/2015).
Menurut Teguh, Indonesia merdeka di antaranya ada bantuan dari salah satu negara Muslim tersebut. Mereka berjuang membantu kemerdekaan negara Indonesia, karena itu pemerintah Indonesia harus berada di depan membantu rakyat Palestina memperoleh kemerdekaannya dengan cara apa pun.
“Apa pun risikonya kami sebagai Dubes Indonesia di Palestina siap untuk menghadapi risiko,“ tegas Teguh.
Teguh menjelaskan, hubungan Pemerintah Indonesia dengan Yordania sudah dimulai sejak tahun 1950. Namun Indonesia baru membuka kedutaan pada 1985, sementara dengan Pemerintah Palestina sejak 1989.
“Hubungan di antara dua negara sangat erat, sejak tahun 1950 Pemerintah Palestina merangkul Indonesia dalam hal kemanusiaan, politik dan lainnya,“ ujar Teguh.
Lebih lanjut, Teguh menegaskan, perang dan konflik yang berkepanjangan atas penjajahan Palestina oleh Zionis Israel, ditambah lagi konflik Suriah, Irak maupun Mesir, mengalami perubahan yang cukup drastis. Pasalnya jumlah pengungsi akibat peperangan tersebut terus bertambah seiring berjalannya waktu.
“Saat ini pengungsi secara resmi (di Yordania) sekitar 3,5 juta jiwa. Jumlah itu mungkin bisa lebih. Beban pemerintah menjadi sangat berat karena selain menampung rakyat yang sedang mengalami krisis, pemerintah juga menampung pengungsi,” ujar Teguh.
Teguh menambahkan, janji-janji bantuan yang disampaikan negara sahabat tidak dipenuhi. Jadi, lanjutnya, inilah hal yang sangat berat dihadapi Yordania, baik untuk menanggung rakyatnya sendiri maupun pengungsi. Sejauh ini pemerintah Indonesia kurang merespon baik krisis yang sedang dialami oleh negara-negara Muslim tersebut.
“Harusnya Indonesia berada di depan dalam menjawab persoalan-persoalan kemanusiaan yang ada. Pemerintah Indonesia harus membantu rakyat Yaman, Yordan, Irak dan Suriah. Mereka semua saudara-saudara kita,“ tandas Teguh.*