Hidayatullah.com- Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menyatakan bahwa saat ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) sedang melakukan perbaikan internal seperti memilah-milah kebijakan sebab banyak sekali peraturan dan perizinan-perizinan yang sangat menyulitkan bagi dunia usaha.
“Sekarang ini kita ngaca dulu, melihat diri sendiri. Sebetulnya dan saya kira ini bukanlah rahasia lagi karena kita semua tahu bahwa peraturan dan perizinan saat ini mungkin bisa dibilang kebangetan,” ungkap Thomas tanpa memperinci apa saja peraturan dan perizinan tersebut.
Bahkan, katanya, itulah pernyataan yang juga diungkapkan oleh presiden Jokowi, “Kita ini sudah membelit diri sendiri. Terbelit-belit karena begitu banyak aturan, persyaratan, perizinan yang dibuat sampai-sampai (kita) sebagai pejabat bingung.”
Menurut Thomas karena banyaknya aturan sehingga sangat sulit untuk mensinkrokan satu dengan yang lainnya. Jadi, hasilnya adalah gelombang regulasi mulai dari paket pertama, kedua, ketiga dan seterusnya.
“Paket pertama itu deregulasi. Kita pangkas dulu karena banyak aturan dan perizinan yang menyulitkan dan menghabiskan waktu, tenaga dan lain sebagainya,” ujar Thomas saat menjadi pembicara dalam Forum Dialog HIPMI di Menara Bidakara 2, Jakarta Selatan, Kamis (08/10/2015).
Thomas menambahkan untuk paket pertama deregulasi dilakukan dengan melakukan penyederhanaan perizinan meskipun diakuinya sejauh ini belum dilakukan komunikasi secara detail.
“Dalam minggu-minggu ke depan kita janji akan mengkomuikasikan upaya itu,” cetusnya.
Lebih lanjut lagi, Thomas menyampaikan jika dirinya baru saja pulang dari Istanbul, untuk menghadiri pertemuan menteri-menteri perdagangan dari negara G-20 (20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia).
“Tuan rumah memegang eksistensi G-20 yang berotasi adalah Turki. Dan agenda Turki dalam pertemuan negara G20 tahun ini ada tiga macam yaitu inklusif, implementasi, dan investasi,” ujar Thomas.*