Hidayatullah.com—Kepergian Kepala Pembina LSM Peduli Muslim, Ustadz Muhammad Nur Huda atau lebih dikenal dengan Abu Saad masih menyisahkan kesedihan teman karib dan para sahabatnya.
Bagi keluarga besar LSM Peduli Muslim, Abu Saad dianggap menjadi sosok ayah dan tauladan dalam membela orang-orang tertindas.
“Bagi kami beliau adalah sosok seorang Bapak,” terang Ginanjar Indrajati, Ketua Umum LSM Peduli Muslim kepada hidayatullah.com Rabu (17/08/2016).
Menurut Jati, jabatan Abu Saad sebagai Kepala Pembina tak menghalanginya untuk terjun langsung ke lapangan. Almarhum sendiri memimpin tim relawan menembus blokade Gaza dan Suriah, menghantarkan langsung bantuan ke Padang, Aceh, Banjarnegara dan berbagai wilayah.
“Bukan Islam yang butuh kita, tetapi kita yang butuh Islam. Kita jangan merasa dibutuhkan umat, sebaliknya kita lah yang butuh berkhidmah (melayani) kepada umat,” terang Jati mengingat pesan alhamhur yang selalu ditanamkan kepadanya
“Kita butuh mengabdi kepada umat demi mendapat ridha Allah,” pesannya saat masih hidup.
Seorang tokoh Islam dari Solo yang juga relawan kemanusiaan Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA), Abah Kasum Musyafa menceritakan kisahnya bersama Abu Saad.
“Empat tahun lalu ketika mengantarkan bantuan KISPA ke Suriah, saya bertemu beliau,” tuturnya kepada media ini saat ditemui di pemakaman. “Masyaallah! Beliau sendirian berjalan kaki, mengenakan kelambi atau kaos lengan pendek. Sepatu ditenteng. Hujan hujanan. Dia baru satu bulan di Gaza langsung melanjutkan ke Suriah,” tambahnya.
“Sosoknya sangat menonjol dalam kepeduliaan terhadap umat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Di mana ada bencana. Di mana ada kesusahan, kesulitan kaum Muslimin beliau turut serta membantu,” terang Ketua KISPA, Ustadz Ferry Nur dengan suara terisak menahan tangis saat takziyah.
“Saya bermohon kepada Allah ini menjadi amal unggulan beliau, sehingga Allah memberinya husnul khatimah, masuk surga tanpa hisab,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Abu Saat berpulang pada hari Senin (15/08/2015) dalam sebuah perjalanan dakwah di Bagan Batu, Riau. Almarhum dikenal sebagai relawan kemanusian yang selalu hadir membantu kesulitan kaum Muslim.*/MR Utama