Hidayatullah.com– Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sempat menyinggung soal calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia mengatakan, cagub yang bicaranya kasar bisa menimbulkan konflik.
“Yang pertama kita harus hormati demokrasi, karena itu masyarakat kita demokratis tapi juga semua orang wise (bijaksana) berbicara karena ini, kan, ada aksi ada reaksi. Kalau ada calon bicara kasar, maka dibalas bicara kasar, timbul konflik,” kata JK di sela-sela acara di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, beberapa waktu lalu, dikutip detik.com.
Pilgub DKI mendatang diikuti oleh tiga pasang cagub-cawagub, yaitu Ahok-Djarot, Agus-Sylviana, dan Anies-Sandiaga. [Baca juga: Apa Benar Ahok Fasis?]
Di mata JK, demokrasi harus bisa diterima akal sehat, sehingga pemilihan gubernur benar-benar bisa lancar.
Sementara itu, lanjutnya, masyarakat akan damai bila pemimpinnya damai. Jika calon yang akan dipilih tidak damai, maka masyarakat cenderung meniru.
“Masyarakat, kan, selalu ikuti pemimpinnya saja. Masyarakat itu kalau semua kampanye damai masyarakat damai juga,” ungkap JK. [Baca juga: KH Mahfudz Asirun: NU DKI Dukung Gubernur Muslim-Beriman]