Hidayatullah.com– Pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyinggung Surat Al-Maidah ayat 51 adalah bentuk penistaan agama. Demikian dijelaskan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) Indonesia, Prof Ahmad Zahro.
“Ungkapan Gubernur DKI tersebut jelas nyata merendahkan kitab suci al-Qur’an karena menganggap Surat Al-Maidah ayat 51 adalah kebohongan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima hidayatullah.com di Jakarta, baru-baru ini.
IPIM menilai, ungkapan Ahok itu berarti telah menganggap bahwa “para ulama yang memahami Surat Al-Maidah ayat 51 sebagai larangan memilih pemimpin non-Muslim adalah pembodohan”.
Padahal, terang Prof Zahro, ada 21 ayat lain dalam al-Qur’an yang semakna dengan Surat Al-Maidah ayat 51. Dimana, ke-21 ayat itu bermakna mencela, mengancam, melarang, dan mengharamkan umat Islam memilih/mengangkat pemimpin non-Muslim.
“Apakah semuanya juga kebohongan dan pembodohan?” tukasnya mempertanyakan.
Karenanya, ia menegaskan, pernyataan Ahok tersebut jelas bernuansa SARA dan tergolong penistaan terhadap agama Islam. [Baca juga: Jika Terbukti Menista Agama, Pidana Penjara Menanti Ahok]
Polisi Didesak Bertindak Cepat
Demi ketenteraman umat Islam, kerukunan antar umat beragama, serta tetap terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa, IPIM meminta agar Kepolisian Negara RI bertindak cepat sesuai undang-undang yang berlaku.
“Agar tidak terjadi hal-hal yang amat tidak kita inginkan,” pungkasnya.
Diberitakan hidayatullah.com sebelumnya, pada sebuah acara di Kepulauan Seribu, Ahok membahas tentang rencana suatu program.
Ahok lalu mengaitkan rencana itu dengan agenda Pilkada DKI Jakarta 2017 dan posisi dirinya sebagai petahana non-Muslim.
Ia kepada warga mengatakan, “Jadi, jangan percaya sama orang, bisa aja dalam hati kecil bapak ibu nggak bisa pilih saya. …Dibohongi pakai Surat Al-Maidah (ayat) 51 macem-macem itu. Itu hak bapak-ibu ya!”
Ia pun mengatakan, “Jadi kalau bapak-ibu perasaan ‘nggak bisa pilih (Ahok) nih karena saya takut masuk neraka’, dibodohin gitu ya, nggak apa-apa. Karena ini, kan, panggilan pribadi bapak-ibu.” [Baca juga: Ahok Dikecam Bilang “Jangan Percaya Dibohongi Pakai Surat Al-Maidah”]*