Hidayatullah.com – Pekerja sosial, dr. Gamal Albinsaid mengaku resah dengan kesenjangan yang semakin memprihatinkan di Indonesia. Menurutnya, hal itu akan memicu ledakan sosial.
Karenanya, perintis asuransi kesehatan berbasis sampah ini menyatakan, akan terus berupaya untuk mengatasi kesenjangan, salah satunya dengan mendorong gerakan sosialpreneur.
“Dan wirausaha sosial (sosialpreneur) punya peran besar dalam merubah keadaan itu dari sisi ekonomi,” ujarnya sampaikan dalam talkshow The Change Maker Baitul Maal Hidayatullah (BMH) di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Rabu (21/12/2016).
Ia berkeyakinan, 2 hal yang signifikan untuk merubah suati keadaan yaitu dengan ekonomi dan politik.
Gamal menjelaskan, wirausaha sosial berbeda dengan sekedar wirausaha yang menyentuh pengembangan ekonomi, melainkan mempunyai efek sosial yang luas dalam mengentaskan kesenjangan.
“Bagi saya wirausaha sosial adalah wujud dari perdamaian guna mencapai kesejahteraan, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat,” ungkap pria yang telah memperoleh berbagai penghargaan ini.
Gamal optimis, 5 hingga 10 tahun kedepan wirausaha sosial akan mendapat tempat di masyarakat.
“Jika mempunyai sosial impact dan berbasis digital insya Allah akan mendapatkan tempat lebih, ketimbang sekedar wirausaha. Dan itu menjadi diferensiasi,” pungkasnya.
Sebelumnya, untuk diketahui berdasarkan data dari Oxfam, pada 2014 lalu menyebutkan, 85 orang ultrakaya dunia sama dengan jumlah kekayaan setengah penduduk dunia.
Sedangkan di Indonesia, mengutip data Badan Petanahan Nasional (BPN) 0,2 persen orang menguasai hampir 52 persen aset negara yang sebagian besar berupa tanah dan sumber daya alam.*