Hidayatullah.com–Sejumlah ulama Bekasi memberikan apresiasi kepada Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) karena dinilai menggerakkan ummat Islam dalam persaudaraan, persatuan ukhuwah. Menurutnya fenomena ini merupakan izzah ummat Islam yang harus disyukuri bersama menuju kebangkitan Islam di Indonesia.
“Ini adalah contoh penguatan ukhwah Islamiyah sebagaimana yang sudah digagas oleh GNPF yang dipimpin KH Bachtiar Nasir,” ungkap Ketua Dewan Masjid Jami’ Attaqwa Ujungharapan, Bekasi, Jawa Barat KH Amin Noer didampingi oleh Ketua STAI Attaqwa Dr KH Abid Marzuki M.ED dan Pimpinan Pondok Pesantren Attaqwa KH Nurul Anwar.
Puluhan Ribu Umat Islam Bekasi Sambut GNPF, Deklarasi Anti-Komunisme
KH Amin Noer menyampaikan apresiasi tersebut dalam acara Dialog Kebangsaan dan Deklarasi Ummat Rabu (25/01/2017) yang dihadiri Ketua GNPF KH Bachtiar Nasir.
Menurut KH Amin Noer, ummat Islam Indonesia mayoritas tetapi realitasnya justru diperlakukan seperti minoritas. Kondisi ini berjalan tanpa disadari hingga akhirnya muncul kasus penistaan Al-Qur’an Surat Al-Maidah 51 yang dilakukan oleh Gunernur DKI Nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pulau Seribu.
Kasus tersebut akhirnya memantik kemarahan ummat Islam namun GNPF mampu mengarahkan ummat Islam dalam Aksi Bela Islam dengan damai, tertib, dan bermartabat.
KH Amin Noer mengatakan, kondisi bangsa Indonesia sebenarnya sudah lama diresahkan khususnya bagi ummat Islam sebagai penduduk mayoritas. Sayangnya, ummat yang cinta kedamaian ini lebih banyak menyerahkan nasib kepada Allah tanpa usaha akibat persatuan di kalangan ummat belum terbangun.
“Padahal apa yang kita minta kepada Allah sudah ada semuanya dan sudah diberikan. Ingin bahagia atau tidak, Allah sudah siapkan semuanya,” katanya.
Matahari, bumi, dan bulan, kata dia, tidak diperuntukkan kepada jin dan malaikat tetapi diberikan kepada manusia dengan tujuan agar bumi ini dapat dikelola dengan baik.
Anehnya, Indonesia negara terkaya tapi ummat Islam yang sudah diberi petunjuk Al-Qur’an tidak dijalankan.
“Kita dikasi emas tetapi kita tidak mau mengelola akhirnya diambil dan dikelola oleh bangsa asing. Perekonomian pun dikuasai bangsa asing. Jangan sampai kita ketinggalan setelah ledakan Al-Maidah 51 ini,” katanya mengingatkan.
Didasari oleh realitas pemerintahan yang lemah yang kebijakannya tidak sejalan dengan cita-cita kemerdekaan NKRI khususnya kebijakan di bidang ekonomi yang sangat merugikan rakyat, maka ummat Islam Bekasi menyatakan Deklarasi Attaqwa dengan mendorong GNPF MUI menggerakkan ummat di jalan yang benar.
HRS: Aksi Bela Islam Bukti Persatuan Umat dan Posisi Ulama Terhormat
Menanggapi hal itu, KH Bachtiar Nasir menyatakan, apa yang terjadi di Indonesia saat ini sebetulnya ada sebuah kegelisahan yang memang belum terungkap selama ini.
“Ini menjadi meledak dengan ledakan yang Allah pilih di Al-Maidah ayat 51,” ungkap Ketua GNPF MUI ini.
Biasanya dalam diskursus politik dan kepemimpinan Islam, kata dia, ayat yang dibawakan tentang khilafah (kepemimpinan atau al-imarah (pemerintahan). Tapi kenapa yang Allah dentumkan di Indonesia ayatnya ayat auliya? Apa sih yang sesungguhnya terjadi di Indonesia saat ini? “Yang sedang terjadi di Indonesia saat ini adalah, Allah sedang menurunkan Izzah Islam kepada umat Islam di Indonesia. Konglomerat mana pun di Indonesia tidak akan bisa kaya raya kalau pasar umat Islam sudah bersatu,” katanya.*/Azhar