Hidayatullah.com– Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, memandang, pilihan soft approach (pendekatan halus) terhadap ormas-ormas yang terindikasi melenceng dari Pancasila, agaknya lebih tepat dan efektif.
Sebab pendekatan halus, kata Dahnil, tidak menyebabkan dampak kebencian dan dendam yang kemudian melahirkan kelompok-kelompok radikal baru.
Langkah pendekatan halus, kata dia, bisa dilakukan oleh pemerintah dengan dibantu oleh ormas-ormas, seperti Muhammadiyah, Persis, Al-Irsyad, HKBP, Nomensen, Walubi, PGI, dan yang lainnya, melalui intensifitas dialog, pembinaan secara berkelanjutan.
“Karena bagi saya upaya hard approach (pendekatan keras) dengan pembubaran tidak akan pernah mematikan ideologi (suatu ormas. Red),” kata Dahnil dalam keterangan tertulisnya yang diterima hidayatullah.com, Kamis (13/07/2017) di Jakarta.
Bahkan, lanjutnya, jangan-jangan suatu ormas itu bisa menjadi lebih kuat, karena mereka merasa didzalimi. Sehingga melakukan konsolidasi lebih rapi dengan mengubah nama.
Karena itu, Dahnil menilai, dialog dan pembinaan ormas adalah jalan yang paling ideal.
Baca: Pemerintah Terbitkan Perppu Ormas, Anggota Komisi III: DPR yang Memutuskan
“Berbeda dengan apabila ada fakta secara hukum mereka melakukan tindakan ancaman dan anarkisme yang merusak Indonesia,” pungkasnya.
Diketahui, saat ini pemerintah sedang melakukan upaya pembubaran ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), antara lain dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Ormas, baru-baru ini.* Andi