Hidayatullah.com– Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah, Mukhaer Pakkanna, mengungkapkan, jika gerakan membeli di warung tetangga bisa berjalan masif, hal itu mampu membuat minimarket perusahaan ritel besar goyah.
“Karena minimarket itu mengeksploitasi kita. Artinya kita belanja di situ ya untuk pemilik modal, kita sumbang mereka,” ujarnya kepada hidayatullah.com di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, baru-baru ini.
Baca: Ajak Umat Gabung Koperasi 212, Ketua GNPF-MUI: Belanja ke Warung Tetangga!
Hanya saja, terang Mukhaer, upaya tersebut tidak mudah dilakukan. Ia membayangkan, butuh proses yang lama.
Penyebabnya, kata dia, masyarakat yang berpikir rasional bahwa mereka butuh tempat belanja yang nyaman dan modern.
Karenanya, Ketua STIE Ahmad Dahlan ini menyampaikan, hal itu menjadi masukan tersendiri untuk warung yang perlu dibenahi.
Baca: GNPF MUI Luncurkan Koperasi 212, Targetkan Aset Rp 212 M
Selain faktor rasionalitas konsumen, ia menambahkan, termasuk juga sisi sosialisasi dan kesadaran yang masih minim.
Untuk itu, Mukhaer mengimbau, agar masyarakat, khususnya umat Islam, memulainya dari keluarga dan lingkungan terdekat.
“Termasuk saya berharap para dai juga menyampaikan tema tentang ekonomi di mimbar-mimbar dakwah. Tidak melulu soal halal-haram atau surga-neraka saja,” pesan pungkasnya.*