Hidayatullah.com– Krisis lingkungan hidup dengan berbagai manifestasinya, sejatinya adalah krisis moral. Karena manusia memandang alam sebagai obyek untuk dimanfaatkan semata, bukan sebagai obyek yang perlu dipelihara untuk kelangsungan kehidupan manusia.
Padahal, aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan tersebut, berdampak langsung pada lingkungan dan kehidupan manusia itu sendiri.
“Program masjid ramah lingkungan atau ecoMasjid diharapkan dapat menjadikan masjid yang mempunyai kepedulian terhadap hubungan timbal balik antar makhluk hidup dan lingkungannya untuk penghidupan berkelanjutan kita semua,” ujar Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang juga Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK), saat memberikan sambutan pada Peluncuran ecoMasjid ramah lingkungan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, pekan kemarin.
Baca: Muktamar ke-7 DMI, “Mantapkan Akselerasi Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid”
Menurut JK, penanganan krisis lingkungan yang bermuara pada krisis moral perlu ditangani dengan pendekatan moral juga. Dan masjid merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk pembinaan moral keagamaan.
Wapres JK menilai, masjid bukan hanya semata-mata dijadikan sebagai sarana ibadah ritual (mahdhah), melainkan juga menjadi sarana dan sekaligus kekuatan dalam membangun dan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan pembaharuan kehidupan umat, baik sekarang maupun pada masa yang akan datang.
“Program ecoMasjid ini sangat selaras dengan program pemerintah, oleh karenanya kita perlu dukung bersama keberhasilannya,” ungkapnya Sabtu (11/11/2017) sebagaimana rilis diterima redaksi.
Baca: Kaidah Kehidupan: Perilaku Lingkungan Cermin Perilaku Kita
EcoMasjid adalah program pengelolaan masjid yang berkelanjutan, melalui aktivitas memelihara lingkungan hidup dan sumber daya alam, yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dakwah lisan dan aksi nyata secara terukur sebagai perwujudan Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam semesta.
Program EcoMasjid ini diprakasai oleh Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup (PLH) dan Sumberdaya Alam (SDA) Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama DMI.*