Hidayatullah.com– Wakil Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), Muhammad Nur Hayid, menegaskan, NU tidak mendukung, menyetujui, dan toleransi terhadap perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Sebab perilaku tersebut terlarang dalam agama Islam dan efeknya sangat merusak serta menghancurkan tatanan sosial. Apalagi dalam sejarah, jelasnya, Allah pernah mengazab kaum Nabi Luth yang berperilaku seperti LGBT.
“Betapa dalam sejarah kita yang berdasarkan pada nash maupun Hadits-haditsnya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam itu tegas bahwa perilaku LGBT itu adalah perilaku yang terkutuk yang tidak boleh kita toleransi atas nama apapun. Itu tegas jawaban dari Nahdlatul Ulama,” ucap kepada hidayatullah.com di Gedung PBNU lantai 3, Jakarta, Selasa (23/01/2018).
Ia menerangkan, al-Qur’an, Hadits, ijma’ (kesepakatan) para ulama, qiyas (analogi) para ulama terhadap dalil-dalil naqli, dalil-dalil qath’i yaitu al-Qur’an dan Hadits, serta aqwal para salafusshalih sepakat bahwa perilaku LGBT adalah perilaku yang dilarang dan terkutuk.
Baca: NU Ingatkan DPR Tidak Legalkan dan Dukung Praktik LGBT
Selain bertentangan dengan agama Islam, lanjut Hayid, perilaku LGBT juga bertentangan dengan Pancasila.
Misalnya sila kedua, kata dia mencontohkan. Perilaku LGBT melawan kodrat kemanusiaan sebagai laki-laki dan perempuan. Kodratnya laki-laki berhubungan seks dengan perempuan. Perilaku LGBT ia nilai juga menghancurkan peradaban.
“Kalau (perilaku LGBT) itu dibiarkan, kira-kira peradaban ini akan tetap tegak berdiri atau hancur lebur? Akhirnya apa nanti, ndak akan ada anak-anak kita -kalau yang Muslim- ndak akan ada generasi-generasi Muslim yang kuat. Sehingga ketika ada orang yang mau ekspansi dan mengokupasi Indonesia, selesai sudah, karena orangnya sedikit, aqidahnya tidak kuat, orangnya LGBT,” ujarnya khawatir.
Peradaban ini menurutnya perlu dijaga agar tetap eksis sampai kapanpun.* Andi