Hidayatullah.com– Puisi berjudul “Ibu Indonesia” yang dibuat dan dibacakan putri Proklamator Indonesia, Sukmawati Soekarnoputri, mengundang polemik. Sejumlah tokoh dan pemuka agama pun angkat suara, termasuk dai muda Ustadz Felix Siauw.
Dalam tulisan panjangnya, Felix menyindir Sukmawati karena puisinya yang ‘menyudutkan’ syariat Islam, cadar, dan suara adzan tersebut.
Sukmawati bahkan dalam puisinya itu mengaku “Aku tak tahu syariat Islam” tapi menyinggung cadar dan suara adzan.
“Kalau engkau tak tahu syariat Islam, seharusnya engkau belajar bukan berpuisi, harusnya bertanya bukan malah merangkai kata tanpa arti,” ujar Felix, Senin (02/04/2018) lewat akun terverifikasinya di Instagram (IG), @felixsiauw.
Baca: Puisi Sukmawati Soekarnoputri ‘Sudutkan’ Syariat Islam, Cadar, dan Adzan Dinilai Menyinggung SARA
Meski tak menyebut nama Sukmawati, namun Felix dalam tulisan terlihat jelas merespons puisi tersebut.
“Bila engkau mau mengkaji, engkau akan memahami bahwa hijab itu bukan hanya pembungkus wujud, tapi bagian ketaatan, sebagaimana saat engkau ruku dan sujud.
Engkau juga akan mengerti, bahwa membandingkan konde dan cadar itu perkara menggelikan, sebab yang satu ingin terjaga, yang lain malah mengumbar.
Kalau engkau tak tahu syariat Islam, hal paling pintar yang engkau lakukan adalah diam. Sebab bicara tanpa ilmu itu menyesatkan, berjalan tanpa pelita di gelap malam,” tulis Felix.
Dai kondang beretnis Tionghoa ini pun mengatakan, “Pastinya juga engkau tak tahu bahwa negeri ini dibangkitkan darah perlawanannya oleh kalimat takbir, yang enam kali dilantangkan dalam azan yang engkau tuduh tak lebih merdu dibanding kidung ibu.”
Ia mengatakan, tanpa Islam tak ada artinya Indonesia, maka dimulakan negeri ini dengan “Atas berkat rahmat Allah”. Islam adalah ruh Indonesia, nyawa Indonesia.
Takkan berdaya wanita Indonesia tanpa Islam, yang telah menuntun mereka dari gelapnya penjajahan menuju cahaya kemerdekaan. Dari sekadar pelengkap jadi tiang peradaban, katanya.
“Dan kini aku menggugat dirimu, mempertanyakan dirimu, siapa kamu sebenarnya? Mengapa cadar dan adzan begitu mengganggu dirimu, membuat engkau resah? Yang kutahu, hanya penjajah yang begitu,” ungkap Felix.
Ia mengatakan, jika tak paham konde, tak mampu berkidung, tak jadi masalah. “Tapi tak tahu syariat mana bisa taat? Tak Indonesia tetap bisa menghuni surga, tak Islam maka tak ada lagi penolong di satu masa yang tak ada keraguan di dalamnya.”
“Kalau engkau tak tahu syariat. Mari sini ikut melingkar dan merapat. Akan aku sampaikan biar engkau pahami, bagi mereka yang beriman, tak ada yang lebih penting dari Allah dan Rasul-Nya,” pungkas Felix mengajak.
Baca: Muhammadiyah: Pidato Megawati Ahistoris dan Berbahaya bagi NKRI
Berikut transkrip lengkap puisi Sukmawati yang dibacakan di JCC, Senayan, Jakarta, tersebut:
“Ibu Indonesia
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut
Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan adzan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Ilahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi
Pandanglah ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya.”*