Hidayatullah.com– Pengurus PP Muhammadiyah yang juga aktivis gerakan #2019GantiPresiden, Mustofa Nahrawardaya, menegaskan, ia akan terus menggelorakan gerakan pergantian Presiden RI, walaupun akun Twitternya, @NetizenTofa, dibekukan (suspended) oleh pihak Twitter.
Terkait pembekuan tersebut, Mustofa kepada hidayatullah.com, Rabu (25/07/2018), menilai pembekuan itu sebagai tindakan yang keji.
Baca: Mustofa Nahra: Akun Twitter Saya Dicuri Pihak Misterius Akhir 2016
Mustofa pun menyindir sejumlah kasus teror yang menimpa aktivis dan penggagas gerakan #2019GantiPresiden lainnya, seperti Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dan pendiri Gerakan Ibu Negeri (GIN) Neno Warisman.
“Rumah Mardani dilempar bom. Neno Warisman dihancurkan mobilnya. Saya ternyata di-suspend akun Twitternya. Yakinlah, saya tetap tidak surut untuk di depan gelorakan #2019GantiPresiden! Pindah ke @AkunTofa ya,” tegas Mustofa lewat akunnya sementara, @AkunTofa, Rabu pagi.
Baca juga: Akun Aktivis #2019GantiPresiden Mustofa Dibekukan Twitter
Mustofa mengakui, banyak yang ingin agar akunnya, @NetizenTofa, dimatikan. “Maka saya siapkan akun cadangan @AkunTofa,” imbuhnya menjelaskan.
Sebelumnya, rumah Mardani diteror dengan serangan bom molotov ke rumahnya di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/07/2018) pagi dinihari. Menyusul kemudian pada Kamis tengah malam, mobil Neno Warisman di Depok, Jawa Barat, diduga diledakkan oleh orang misterius.
Baca: Mobil Inisiator #2019Ganti Presiden Neno Warisman dikabarkan Diledakkan
Mobil tersebut terbakar dalam kondisi mati sedang terparkir di rumah Neno yang saat kejadian sedang tidak berada di rumahnya itu.
Mardani menegaskan gerakan #2019GantiPresiden terus digelorakan.*
Baca juga: Serangan Molotov, Mardani: Gerakan #2019GantiPresiden Terus Jalan