Hidayatullah.com– Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Anwar Abbas, menyampaikan, Price Water House Cooper dalam hasil kajiannya telah memprediksi dan menyimpulkan bahwa Indonesia pada tahun 2050 akan menjadi salah satu negara adikuasa dan atau terbesar keempat produk domestik brutonya di dunia setelah China, Amerika Serikat, dan India.
Namun, benarkah bangsa ini akan bisa mencapai the glorious era tersebut? Hal ini, kata Anwar, tentu sangat tergantung pada upaya yang dilakukan secara bersama-sama sebagai anak bangsa.
“Dan salah satu hal penting yang harus kita jaga dan pelihara adalah masalah persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa,” ujarnya kepada hidayatullah.com Jakarta, Senin (31/12/2018).
Baca: Catatan 2018: ‘Isu Rohingya dan Uighur, Tak Terdengar Suara Indonesia’
“Apalagi bangsa kita ini dikenal sebagai bangsa yang sangat plural baik dari suku, agama, ras, dan kelompok atau golongan.” Sehingga itu membuat potensi konflik dan perpecahan di antara masyarakat jadi sangat tinggi.
Tapi Anwar melihat secara umum toleransi antar umat beragama sudah berjalan baik di Indonesia.
Ia mengingatkan, kalau bangsa Indonesia tidak menyadari hal ini dan tidak pandai-pandai dalam mengelolanya, terutama dalam masalah yang menyangkut perbedaan dalam agama, maka bukan mustahil perbedaan-perbedaan tersebut akan bisa memicu terjadinya konflik dan perpecahan diantara warga bangsa.
Baca: Tahun Baru, Wali Kota Depok Ajak Berempati pada Korban Bencana
“Oleh karena itu, dalam momentum pergantian tahun ini, MUI mengimbau semua pihak apapun agamanya untuk menjaga hubungan baik antara para pemeluk agama yang sudah terbangun selama ini dengan meningkatkan dialog dan saling pengertian diantara para pemeluk agama,” ajak Anwar.
Dan kalau ada hal-hal yang berpotensi menimbulkan konflik dan perpecahan di antara para pengikut agama, maka sarannya, masalah itu hendaknya cepat-cepat diatasi.
Sebab kalau terlambat diatasi, kata Anwar mengingatkan, “Maka dia ibarat api. Dia akan cepat menjalar sehingga tidak mustahil akan memporak porandakan bangunan dari rumah bangsa yang sudah dengan susah payah kita dirikan. Seperti kata-kata hikmah yang ada, padamkan api ketika masih kecil.”
Baca: KPAI Imbau Orangtua Pantau Anak-anak terkait Tahun Baru
Anwar kembali mengingatkan, jangan menunggu masalahnya meruyak dan menjalar ke mana-mana. Sebab menyelesaikannya jadi tidak mudah dan biayanya sangat besar.
Dalam momen pergantian tahun ini, MUI mengimbau semua pihak untuk menghormati akhlak dan etika serta ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terkait dengan masalah hubungan antar umat beragama.
Karena dengan itulah, menurut Anwar, ketenangan dan kedamaian akan bisa ditegakkan dan diwujudkan.
“Mudah-mudahan dengan demikian dan dengan niat baik kita bersama, NKRI yang kita cintai ini akan tetap utuh sehingga zaman keemasan dari negeri ini seperti yang sudah diprediksi oleh para ahli tersebut akan dapat cepat tiba dan kita nikmati bersama,” harapnya.* Andi
Baca: Gubernur Sulsel Imbau Masyarakat Tidak Pesta Tahun Baru