Hidayatullah.com– Banjir yang melanda sejumlah daerah di Provinsi Bengkulu perlahan surut. Namun demikian, akses ke lokasi banjir masih belum normal. Misalnya di Kota Bengkulu.
“(Banjir) sudah mulai surut, tapi kerusakan fisik cukup lumayan karena derasnya air,” ujar Aidil Abror Ketua PW SAR Hidayatullah Bengkulu kepada hidayatullah.com, Senin (29/04/2019) sekitar pukul 11.51 WIB.
Untuk menuju Kota Bengkulu pun masyarakat harus menggunakan jalur alternatif
“Sebagian jalur utama menuju Kota Bengkulu belum bisa dilewati, masih menggunakan jalur alternatif yang menumpuk, macet untuk menuju Kota Bengkulu,” ujarnya.
Tim SAR Hidayatullah termasuk pihak yang telah melakukan aksi kemanusiaan, secara khusus di Desa Tunggang, Kabupaten Lebong.
Sementara itu, korban banjir dan longsor yang menimpa 9 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu terus bertambah.
Data korban bencana per Senin (29/04/2019 pukul 08.30 WIB, tercatat 29 orang meninggal dunia, 13 orang hilang, 2 orang luka berat, dan 2 orang luka ringan. Korban terbanyak terdapat di Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu 22 orang meninggal.
Korban meninggal akibat tanah longsor yang terjadi di kaki Gunung Bungkuk, Kabupaten Bengkulu Tengah. Sementara korban meninggal lainnya terdapat di Kabupaten Kepahiang sebanyak 3 orang, Kabupaten Lebong 1 orang, dan Kota Bengkulu 3 orang.
“Dari 29 orang meninggal dunia, 28 jenazah sudah berhasil diidentifikasi sedangkan 1 jenasah masih dalam proses identifikasi,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya diterima hidayatullah.com, Ahad sore.