Hidayatullah.com– Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, yang mengimbau masyarakat untuk tidak merayakan tahun baru Masehi dalam bentuk apapun, menjelaskan, perayaan tersebut menyalahi ajaran Islam dan adat istiadat di Aceh yang mayoritas masyarakatnya adalah Muslim.
“Saya lagi-lagi mengimbau masyarakat agar tidak merayakan tahun baru Masehi dalam bentuk apapun, baik perayaan, menghidupkan petasan, dan lain sebagainya yang dapat menyebabkan masyarakat lainnya terganggu.
Aceh memiliki adat istiadat Islam yang kental, dan perayaan tahun baru Masehi bukan perayaan tahun baru kita Islam,” ujarnya lansir laman resmi bandaacehkota.go.id, Sabtu (29/12/2018).
Baca: Catatan 2018: ‘Isu Rohingya dan Uighur, Tak Terdengar Suara Indonesia’
Wali Kota Banda Aceh beserta seluruh jajaran Pemerintah Kota Banda Aceh giat mengimbau masyarakatnya untuk menegakkan syariat Islam.
Seperti imbauan tersebut yang ia sampaikan di hadapan ratusan jamaah, pada acara tausiyah dan dzikir gemilang rutin di pendopo wali kota pada Jumat (28/12/2018) malam pekan kemarin.
Dalam sambutannya di zikir gemilang pada penghujung 2018 itu, ia mengatakan, imbauan tersebut sudah disebarkan jauh sebelum jatuhnya hari tahun baru Masehi.
“Saya berharap imbauan ini diindahkan oleh seluruh masyarakat yang ada di seluruh gampong yang ada di Kota Banda Aceh,” ujarnya.
Baca: Tahun Baru, Wali Kota Depok Ajak Berempati pada Korban Bencana
Dalam dzikir gemilang yang dimeriahkan oleh grup nasyid dan nazam Hadrah ‘Nurunnabi-Aceh’ ini pula, Aminullah didampingi Kadinkes Warqah Helmi turut memberikan bantuan untuk para kaum Lansia di Banda Aceh.
Paket yang diberikan berupa pakaian, alat-alat kesehatan seperti timbangan, microtoise, tensimeter, dan lain sebagainya yang dibagikan satu paket satu gampong.
“Paket lansia ini kita berikan karena permintaan masyarakat sebelumnya. Walaupun telat semoga bermanfaat untuk menjaga kesehatan di hari tua bapak-ibu sekalian,” ungkap Aminullah lagi.
Baca: KPAI Imbau Orangtua Pantau Anak-anak terkait Tahun Baru
Acara itu terus berlanjut dengan tausiyah dari Ustadz Zul Arafah -Pimpinan Majelis Zikir Arafah- dengan tema “Merayakan Tahun Baru Masehi bukan Budaya Islam”. Usai tausiyah, dilanjutkan dengan dzikir serta doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Asy’ari Ibrahim Pimpinan Majelis Zikir Mujiburrahman Aceh.*