Hidayatullah.com– Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar aksi kreatif sore-malam nanti di depan Hotel Bidakara, Jakarta. Hotel ini adalah tempat debat perdana calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
“Insya Allah (aksi kreatif) jadi. Kami akan mulai aksi dari setelah ashar sampai malam selesai debat,” kata Koordinator Media BEM Suluruh Indonesia, Cahya Muhammad kepada hidayatullah.com pada Kamis (17/01/2019).
Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Fajar Agung Pangestu, menjelaskan alasan menggelar aksi itu.
Baca: Aktivis HAM Khawatir TGPF Kasus Novel Hanya untuk Jawaban Debat
Debat capres-cawapres, kata dia, jangan sampai terkesan elitis dan hanya dinikmati oleh segelintir orang di dalam hotel mewah yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat maupun kaum intelektual lainnya karena ruang yang sangat terbatas.
Menurutnya, harus ada format lain dalam mencerdasakan masyarakat, agar demokrasi bangsa ini naik kelas sehingga praktik money politic akan kalah dengan praktik pasar gagasan bagi seluruh peserta pemilu 2019.
Baca: Fahira Usul Isu Perempuan dan Anak Masuk Debat Pilpres
“Kampus merupakan tempat yang tepat bagi berkumpulnya para intelektual hidup karena memiliki kompetensi cukup dalam mengupas gagasan capres dan cawapres,” idenya.
Bahkan, lanjut Fajar, mahasiswa sebagai kaum milenial akan menjadi salah satu pemilih dalam kontestasi pemilu 2019.
Terlebih lagi, kata dia, kampus menjadi tempat berkumpulnya seluruh pemuda dari seluruh desa di segala penjuru Indonesia.
“Ini menjadi poin tambahan bagi mahasiswa ketika pulang ke desanya yang terpencil dan menjadi topik bahasan menarik di desa mahasiswa tersebut setelah debat capres – cawapres dilaksanakan di kampus,” ucapnya.
Baca: Pengamat Prediksi Debat Pilpres Tanpa Greget Karena Tema Bocor
Benar, kata Fajar, bahwa fasilitas pendidikan pada UU No. 7 tahun 2017 tentang pemilu (pasal 280) merupakan tempat yang dilarang kampanye.
Hanya saja, terangnya, ketika muatan pencerdasan ini lebih berdampak bagi masyarakat luas, maka bisa saja diberikan dispensasi terkait pengadaan debat tersebut dengan catatan tidak membawa atribut partai politik dan tim kampanye dari masing – masing kubu sebagai tim sorak sorai.
“Justru ini menjadikan kampus sebagai laboratorium pendidikan politik sehingga naik taraf demokrasi kita dalam melihat calon pemimpin dan menghapus budaya money politic,” ujarnya.
Baca: KAMMI: Debat Capres BEM Saja Tak Diberi Tahu Pertanyaannya
Karena, kata dia, masyarakat sudah ikut dicerdaskan pada proses debat. Sehingga tujuan penyelenggaraan pemilihan umum pada UU No. 7 tahun 2017 pasal 4 yaitu “memperkuat sistem ketatanegaraan yang demokratis” dapat terwujud dengan banyaknya pemilih yang tidak golput.
“Karena masyarakat bisa lebih terbuka dalam melihat gagasan yang ditawarkan,” katanya.
Diketahui, debat perdana Pilpres 2019 digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) nanti malam, Kamis (17/01/2019) ini.
Debat akan dimulai pukul 20.00 WIB dan disiarkan di empat stasiun televisi, yakni Kompas TV, TVRI, RTV, dan RRI. Tempat penyelenggaraan debat yaitu Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.
Baca: KPU Bocorkan Pertanyaan Debat Pilpres, Dikritik “Masa Kalah dari Cerdas Cermat”
Adapun peserta debat perdana adalah pasangan capres cawapres, Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Debat perdana ini mengangkat tema “hukum, HAM, terorisme, dan korupsi”. Debat akan dipandu oleh dua moderator, mantan jurnalis Ira Koesno dan jurnalis senior Imam Priyono. Disediakan waktu selama 89 menit 55 detik dalam penyelenggaraan debat pertama. Debat akan dibagi ke dalam enam segmen.* Andi