Hidayatullah.com– Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI, Prof Din Syamsuddin menyatakan, MUI sangat kuat mendorong umat Islam untuk tidak golput.
Ini, kata dia, untuk menunjukkan hak warga negara. Memilih dalam pemilu pilpres sebagai wujud manifestasi tanggung jawab keagamaan di samping kebangsaan dan kenegaraan.
“Maka sebaiknya jangan golput,” sarannya usai rapat pleno Wantim MUI ke-34 kemarin (30/01/2019) di kantor MUI Pusat, Jakarta.
Din memandang, golput dalam Pilpres sekarang ini rugi dan merugikan.
Anggota Wantim MUI, Kiai Abdullah Jaidi menambahkan, peran satu suara umat Islam sangat penting di dalam kemajuan bangsa ke depan dan kemajuan umat Islam yang diidam-idamkan.
Karenanya diharapkan kepedulian umat Islam dalam kehidupan berbangsa.
“Itu yang senantiasa para ulama ini berkenan untuk terus menerus memberikan arahan kepada umat untuk tidak ada golput di tengah-tengah kehidupan berdemokrasi,” jelasnya.
Baca: Cholil Ridwan: Rekomendasi Ijtima’ Ulama, Golput Itu Haram
Imbauan senada disampaikan sebelumnya oleh Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), agar umat Islam berpartisipasi pada Pemilihan Umum 17 April 2019 mendatang. MIUMI mengimbau umat Islam agar tidak golput.
“Kami menghimbau agar seluruh umat Islam agar tidak golput dan (agar) menggunakan hak pilihnya dengan memilih calon yang berpihak pada kepentingan Islam dan umat Islam yang otomatis berpihak pada kepentingan bangsa,” imbau Sekjend MIUMI Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/01/2019).
Selain itu, MIUMI mengimbau umat Islam agar jangan mau lagi menjadi sekadar pemanis saat pemilu raya atau hanya menjadi pendorong mobil mogok setelah pemilu raya.
“Pilihlah para calon yang berpihak pada kepentingan umat dan bangsa,” imbaunya.* Andi