Hidayatullah.com– Nasib paslon capres-cawapres 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno seringkali mendapat perlakuan tidak simpatik dalam kampanye Pilpres 2019, berbeda dengan capres petahana Joko Widodo.
Beberapa waktu lalu, helikopter Prabowo dilarang mendarat di alun-alun Pandeglang, Banten, oleh oknum Bupati setempat, Sabtu (16/03/2019).
Baru-baru ini, Prabowo diduga mendapatkan perlakuan tak baik saat hendak berkampanye di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dan Kota Padang, Sumatera Barat.
Mantan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen (Purn) Johanes Suryo Prabowo mengungkapkan, pesawat yang ditumpangi Prabowo sempat tertunda terbang ‘aborted take off’ akibat adanya tiga jet temput melintas. Padahal, posisi pesawat yang membawa Prabowo itiu sudah di ujung runway. Tiba-tiba melintaslah sebanyak tiga jet tempur.
Terhadap insiden tersebut, pihaknya akan melaporkannya ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
JS Prabowo juga mengatakan, kepulangan Prabowo setelah berkampanye dari Sumbar tak ada satu pun pengawalan dari kepolisian.
Menurut JS Prabowo, pesawat yang ditumpangi oleh Prabowo Subianto sering diperlambat pendaratannya. “Seringkali 2-3 jam diperlambat sehingga jadwal kampanye berantakan,” tulisnya. Padahal, info mengenai kedatangan sudah disampaikan 24 jam sebelumnya. Ini ada apa?
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso, menanggapi kejadian itu. Ia mempertanyakan siapa yang memerintah jet tempur tersebut melintas.
“Pesawat yang ditumpangi Capres Prabowo dihalangi jet tempur di landas pacu? Atas perintah siapa?” tulis Sekjen Partai Berkarya ini di akun Twitternya @PriyoBudiS.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara membantah dugaan tiga jet tempur militer menghalangi pesawat yang ditumpangi capres Prabowo saat sedang akan terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta menuju Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (01/04/2019).
Menurut keterangan Kadispen AU Marsma TNI Samyoga:
Hari Senin (010//20194):
1. Di landasan Halim, CN 235 Kalong Flight, posisi sudah take off dan berikutnya yang akan take off adalah pesawat 9HNYC onboard Bapak Prabowo.
2. Saat pesawat 9HNYC diberikan release take off juga, kondisinya belum aman, karena pesawat CN235 belum menuju cross wind (belum belok), sehingga pesawat 9HNYC abort take off, untuk safety.
3. Abort take off dilakukan oleh senior ATC, karena sebelumnya yang handle masih yunior ATC. Jadi abort-nya 9HNYC karena masalah safety dan tidak ada hubungan sama sekali dengan Sukhoi.
Baca: Jawaban TNI AU soal Tudingan Pesawat Prabowo Dihalangi Jet Tempur
Sementara itu, kemarin, ribuan warga yang menunggu Prabowo Subianto di Istana Maimun Medan, Sumut, batal mendengarkan orasi politik sang capres, Rabu (03/04/2019). Hingga pukul 12.00 WIB dan berakhirnya acara Isra’ Mi’raj dan Dzikir Akbar di halaman Istana Maimun Medan, Prabowo tak kunjung datang.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Rupanya, helikopter yang akan ditumpangi Prabowo ternyata tidak mendapatkan izin. Ini kali kedua dialami Prabowo yang sebelumnya juga dilarang mendarat di Banten.
Ketua Badan Pemenangan Daerah Prabowo-Sandi, Gus Irawan Passaribu mengatakan, Prabowo Subianto batal hadir karena panitia tidak memperoleh izin pendaratan helikopter yang akan digunakan rombongan Prabowo.
“Untuk mendapatkan landasan heli pun pihak panitia kesulitan. Lapangan Merdeka, Lapangan Teladan, tidak diberikan izin. Kami terus mencari hingga dinihari tadi, memang ada punya swasta, tapi kami lihat secara keamanan tidak memadai,” kata Gus Irawan Passaribu, usai acara Isra’ Mi’raj dan Dzikir Akbar di Istana Maimun Medan, Rabu.* SKR/INI-Net