Hidayatullah.com– Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI 2019 digelar di Gedung Kura-Kura Kompleks Parlemen MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (16/08/2019).
Sidang tahunan ini secara resmi dibuka oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Sidang dihadiri oleh sedikitnya 473 anggota MPR. Pada tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan.
Menurut Zulkifli, kehadiran anggota MPR telah memenuhi syarat kuorum. Sesuai catatan daftar hadir yang disampaikan Sekjen, sampai saat ini hadir 473 anggota dari 692 anggota MPR dan telah menandatangani daftar hadir.
Sidang paripurna MPR tahun 2019 dengan agenda pidato presiden RI pada sidang tahunan MPR dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum.
Berdasarkan jadwal, Jokowi menyampaikan pidato selama 30 menit, lalu Jokowi meninggalkan ruang sidang. Pada sesi selanjutnya, Jokowi menyampaikan pidato pada sidang bersama DPD-DPR dalam rangka HUT RI ke-74. Jokowi kemudian berpidato dalam rangka pengantar pemerintah atas RUU APBN TA 2020 beserta nota keuangan.
Sejumlah tokoh nasional maupun pejabat publik sudah hadir di Senayan. Antara lain Wakil Presiden terpilih Ma’ruf Amin, Kepala BIN Budi Gunawan, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Presiden kelima Megawati Soekarnoputri, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla tiba pada pukul 08.34 WIB. Tampak bersama Jokowi Ketua MPR, Ketua DPR Bambang Soesatyo, dan Ketua DPD Oesman Sapta.
“Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air, Sidang Majelis yang saya muliakan. Dalam menjalankan tugas konstitusionalnya, MPR mengawal dan memberikan jaminan bahwa sistem ketatanegaraan Indonesia harus mencerminkan semangat dan jiwa Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
MPR telah melakukan sosialisasi empat konsensus kebangsaan secara gencar ke seluruh pelosok tanah air, dengan menyasar seluruh kelompok masyarakat. Mulai dari pelajar, akademisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga masyarakat umum.
Saya yakin tugas mulia tersebut akan terus dilakukan dengan terobosan-terobosan baru, supaya nilai-nilai empat konsensus kebangsaan itu semakin tertanam kuat di dada setiap manusia Indonesia,” ujar Jokowi dalam pidato Presiden di depan Sidang Tahunan MPR 2019, Jokowi, Jumat.
Jokowi juga menyerukan kembali persatuan bangsa. “Bahwa Indonesia, rumah besar kita bersama, hanya mungkin terwujud jika kita mau bersatu. Bersatu untuk mencapai satu tujuan, bersatu untuk maju bergerak di jalan perubahan, serta bersatu dengan penuh optimisme menatap masa depan.”
Ketua MPR Zulkifli Hasan menutup Sidang Tahunan MPR dengan pantun bernada merajut kembali persatuan Indonesia. “Buka hati dengan tulus dan bersih, sambut saudara sehangat mentari, mari rajut kembali Merah Putih, kita dukung Pak Jokowi dan Pak Ma’ruf Amin memimpin negeri,” ujar Zulhas, sapaannya.
Ketua Umum PAN itu menutup sidang usai pembacaan doa yang dilakukan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Doa yang disampaikan Nasaruddin bernada menyejukan dan sejalan dengan pantun yang disampaikan oleh Zulkifli Hassan, agar Indonesia kembali merajut persatuan setelah polarisasi tercipta pada Pemilu 2019.
Doa tersebut berisi harapan agar antara masyarakat dan para pemangku kepentingan dapat melaksanakan kewajiban dan haknya dengan baik.* (INI/ANT)