Hidayatullah.com– Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman Djohan mengatakan, musim kemarau tahun 2019 ini telah menyebabkan kekurangan air dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menimbulkan kabut asap yang mengganggu kesehatan warga.
Oleh karena itu, pada Senin (23/09/2019) pagi, ribuan pegawai Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan prajurit TNI Korem 045 Garuda Jaya serta aparat Polri mendirikan shalat istisqa guna memohon kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar menurunkan hujan.
“Mari kita memohon, munajat kepada Allah Subhanahu Wata’ala, untuk diturunkan hujan, mengingat musim kemarau pada tahun ini sangatlah parah,” ujar Gubernur Erzaldi setelah shalat istisqa di Pangkalpinang, Babel.
Baca: Gara-Gara Asap Karhutla
Selain menggelar shalat istisqa bersama jajaran pegawai, Gubernur Babel meminta kepada seluruh warga masyarakat untuk juga menggelar shalat minta hujan.
Sementara itu, imam shalat istisqa Ustadz Amir dalam khutbahnya menyampaikan, umat Islam dianjurkan shalat dua rakaat untuk memohon kepada Allah Subhanahu Wata’ala agar menurunkan hujan saat musim kemarau. Sebab, kemarau dikhawatirkan menimbulkan kekeringan dan bencana.
“Saat ini kita mengalami musim kemarau dan takut terjadi kekeringan maka kita sebagai umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan shalat istisqa, dan shalat ini memang sudah dilaksanakan pada zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,” ujarnya kutip Antaranews.
Baca: 12 Ribu Santri Shalat Minta Hujan & Shalat Gaib untuk Habibie
Gubernur Babel pun meminta warga agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Sebab, tindakan tersebut akan memperparah kabut asap akibat karhutla.
Ia mengatakan, Pemprov Babel sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah dan menanggulangi karhutla. Karhutla telah menimbulkan kabut asap yang memperburuk kualitas udara.
“Kami bersama TNI-Polri sudah empat hari ini langsung turun ke lapangan untuk memantau situasi di tiap-tiap wilayah kabupaten/kota, meminimalisir kebakaran hutan dan lahan, serta mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga agar tidak terjadi lagi karhutla,” ujarnya.*