Hidayatullah.com– Aksi mahasiswa di berbagai daerah merupakan tanda bahwa kondisi bangsa Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Apa yang disuarakan mahasiswa adalah gumpalan keresahan sebagian besar rakyat atas kondisi bangsa dan perilaku para elitenya.
Demikian diungkapkan Wakil Ketua Komite I DPD RI Fahira Idris yang membidangi persoalan politik, hukum, dan HAM, menyikapi aksi mahasiswa ‘mengepung DPR RI’ di Jakarta dan gedung DPRD di berbagai daerah.
Aksi tersebut masih menghangat hingga saat ini, Rabu (25/09/2019) dimana dilaporkan banyak korban berjatuhan dan viralnya berbagai aksi kekerasan aparat keamanan terhadap rakyat sipil terkhusus peserta demonstrasi.
Baca: Walhi: Negara Gagal Penuhi Hak Warga Bernapas Aman & Nyaman
Fahira menilai, gumpalan keresahan tersebut harus disuarakan mahasiswa agar para elite negeri ini kembali bertindak sesuai amanat para pendiri bangsa.
“Negara ini sedang tidak tentu arah, wajar mahasiswa resah. Segala indeks kehidupan dalam kondisi yang tidak mengembirakan. Ekonomi tak kunjung tumbuh, defisit perdagangan, Papua dirundung pergolakan, bencana karhutla dan kabut asap terus mengancam, kondisi BPJS Kesehatan yang mengkhawatirkan, dan korupsi yang semakin menjadi. Beban rakyat masih harus ditambah dengan kontroversi berbagai produk RUU,” ujar Fahira di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta (24/09/2019) dalam pernyataannya saat ribuan massa mahasiswa dan buruh mendemo DPR RI.
Ia menilai, pasca Pemilu 2019 tuntas dan hasilnya petahana Joko Widodo kembali terpilih sebagai presiden, seharusnya rakyat disuguhkan optimisme memandang bangsa ini ke depan.
Akan tetapi, kondisi akhir-akhir ini menunjukkan gejala sebaliknya. Ia menilai, mahasiswa turun ke jalan hanya untuk mengingatkan para pengambil kebijakan negeri ini agar segera kembali menjalankan amanat para pendiri bangsa dan cita-cita reformasi yang hingga detik ini belum sepenuhnya tuntas.
Menurutnya, mahasiswa yang turun ke jalan mengorbankan pikiran, waktu, dan tenaga untuk mengingatkan para pemimpin agar mengelola negeri ini dengan cara yang baik dan demokratis.*