Hidayatullah.com—Beberapa hari ini nama Hadi Pranoto menjadi sorotan di jagat media sosial karena mengaku sebagai pakar mikrobiologi dan menemukan herbal probiotik yang diklaim sebagai obat pencegah dan penyembuh Covid-19.
Menganggapi hal ini pemerintah lewat Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi menegaskan bahwa Hadi Pranoto tidak tergabung dalam konsorsium tim peneliti herbal imunomodulator Covid-19.
Kemenristek/BRIN melalui Konsorsium Riset dan Inovasi Untuk Percepatan Penanganan Corona Covid-19 juga tidak pernah memberikan dukungan uji klinis terhadap temuan herbal Hadi Pranoto.
Kemenristek/BRIN juga menegaskan bahwa setiap pelaksanaan uji klinis harus mendapatkan persetujuan pelaksanaan uji klinis seperti oleh BPOM dan ethical clearance yang dikeluarkan oleh Komisi Etik.
“Berita/isu tersebut tidak dirilis resmi oleh Kemenristek/BRIN, melainkan murni atas nama pribadi yang bersangkutan. Berita/isu yang disampaikan sama sekali tidak ada hubungannya dengan kegiatan Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19.” tulis Kemenristek/BRIN dalam siaran pers yang diterima hidayatullah.com pada Senin (3/8/2020).
Ali Ghufron Mukti sebagai Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 menegaskan, “Saya menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dengan isu yang menyebutkan bahwa telah ditemukan obat herbal untuk pencegahan Covid-19 apabila bukan dikeluarkan secara resmi atau dibenarkan oleh instansi terkait seperti BPOM, Kemenkes, Kemenristek/BRIN atau kementerian/lembaga pemerintah lainnya, terimakasih”.*