Hidayatullah.com- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada para guru yang tergabung dalam Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) dan Ikatan Guru ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA).
Anies menilai para guru di RA dan BA adalah pembaca masa depan, karena mereka adalah orang pertama yang menyaksikan wajah masa depan bangsa.
“Pada anak-anak inilah kita melihat wajah masa depan kita dan ibu-ibu semua yang memberikan rangsangan pendidikan kepada anak-anak adalah pendidik-pendidik masa awal yang tak terlupakan sepanjang perjalanan hidup anak ini,” ujar Anies dalam acara puncak Jakarta Muharram Virtual Festival (Jakarta MVF) baru-baru ini sebagaimana rilis Baznas Bazis DKI Jakarta diterima redaksi (26/09/2020).
Anies juga menyebut para guru di DKI tersebut sebagai garda terdepan dalam menumbuhkan karakter bagi anak-anak. Anies mendorong para guru itu agar terus mengabdi mendidik anak-anak bangsa.
“Teruslah mengabdi, teruslah mengabdi dengan hati, terus mendidik, teruslah menginspirasi, teruslah mencerahkan, teruslah menjadi bagian yang membuat wajah masa depan Indonesia menjadi cerah,” ujarnya.
Anies berharap kegiatan Jakarta MVF menjadi kegiatan yang produktif, kegiatan yang satu sisi memberikan kesempatan kreasi, pada sisi lain juga menjaga diri terhindar dari Covid-19. Acara tersebut digelar secara virtual.
Anies juga berharap dengan lomba-lomba yang diadakan di acara ini bisa memicu prestasi, pemantik kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang.
Sebelumnya, dalam acara puncak Jakarta MVF, Baznas (Bazis) DKI Jakarta memberikan santunan kepada 10.210 mustahik zakat yang terdiri dari anak yatim dan dhuafa. Santunan diberikan kepada anak yatim sebanyak 2.990 orang, santunan dhuafa 2.130 orang, bantuan kepada para guru honorer madrasah, 1.720 orang, bantuan kepada guru TPA/TKA 1.870 orang, dan bantuan kepada IGRA dan IGABA 1.500 orang (24/09/2020).
Ketua Baznas Bazis DKI Jakarta, KH Luthfi Fatullah mengemukakan bahwa santunan dan bantuan yang diberikan oleh Baznas Bazis DKI Jakarta berupa uang tunai dan voucher belanja. Tapi, voucher belanja tersebut hanya bisa dibelanjakan di warung-warung sekitar rumah penerima santunan.
“Jadi bukan supermarket. Untuk menggiatkan ekonomi, kita wajibkan voucher itu di warung yang paling dekat dengan rumahnya,” ujar Kiai Luthfi menegaskan.
Sehingga, katanya, kegiatan itu dapat berdampak bagi masyarakat sekitar, tak cuma bagi penerima santunan dan bantuan, namun masyarakat di sekitar penerima santunan pula.
“Di masa pendemi ini kita sama-sama terdampak baik secara kesehatan maupun secara ekonomi, maka kita mencari terobosan dengan tetap survive dan membantu orang lain,” katanya.
Ia pun mengatakan, kegiatan tahun ini festival diadakan berbeda dengan tahun sebelumnya akibat pandemi. Kegiatan virtual ini digelar di dua tempat, yaitu di Balaikota Jl Merdeka Selatan dan di Gedung Graha Mental Spiritual Tanah Abang. “Tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Sedangkan Kabid Distribusi dan Pendayagunaan Baznas Bazis DKI, Ahmad Sholih menyampaikan, rangkaian kegiatan festival Muharram sudah berjalan sejak 4 September 2020 dengan kegiatan lomba-lomba untuk siswa tingkat SD/MI dan SMP/MTs.
Lomba-lomba itu antara lain lomba cover lagu yang bertema kebangsaan dan patriotisme, diikuti oleh murid-murid tingkat SD dan SMP. Kemudian, lomba membuat poster bertema “Bahagia Belajar di Rumah/Panti” untuk tingkat SD, serta terakhir lomba rekayasa daur ulang sampah plastik untuk tingkat SMP.
Penyelenggaraan lomba untuk menumbuhkan semangat belajar para murid dan meningkatkan kreativitas dan inovasi para murid DKI Jakarta. “Puncak acara lomba adalah hari ini yaitu dengan penyerahan hadiah secara langsung kepada para pemenang lomba,” kata Ahmad Sholih.*