Hidayatullah.com–Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi ikut hadir dalam pertemuan para menteri luar negeri negara-negara ASEAN bersama Menteri Luar Negeri China Wang Yi di negara Tirai Bambu pada Senin (07/06/2021). Pertemuan itu juga sebagai perayaan tiga dasawarsa hubungan kemitraan antara ASEAN dan China.
Usai mengikuti pertemuan Retno mengungkapkan bahwa Indonesia menyampaikan pandangan dalam pertemuan tersebut. Pertama, peningkatan respons ASEAN-China terhadap pandemi Covid-19. Kedua, pemajuan kerja sama untuk pemulihan ekonomi berkelanjutan. Ketiga, perdamaian dan stabilitas di kawasan krisis politik di Myanmar.
Khusus keselamatan rakyat Myanmar Retno menegaskan, pemulihan demokrasi, harus menjadi prioritas utama. Untuk itu dia meminta agar anggota ASEAN saat ini harus segera mengimplementasikan hasil keputusan pertemuan para pemimpin ASEAN di Jakarta pada April lalu.
Retno juga menyebut adanya dukungan dari China bagi negara-negara ASEAN untuk mewujudkan lima konsensus yang dihasilkan dalam pertemuan para pemimpin ASEAN tersebut.
“Dukungan RRT (Republik Rakyat Tiongkok) kepada ASEAN guna menindaklanjuti 5 point of consensus akan sangat dihargai, karena hal ini akan memberikan kontribusi bagi upaya mencapai solusi damai atas krisis yang terjadi,”kata Retno dalam siaran persnya, Selasa (08/06/2021).
Selain pertemuan ASEAN-China, Retno juga ikut dalam pertemuan informal antar menteri luar negeri ASEAN. Pada kesempatan ini, Retno menegaskan penunjukkan utusan khusus ASEAN untuk Myanmar harus segera dilakukan.
Utusan khusus ini kata Retno, mesti dibekali oleh panduan kebijakan yang jelas sesuai mandat dari lima konsensus yang dihasilkan dalam pertemuan para pemimpin ASEAN di Jakarta April lalu.
“Utusan khusus (ASEAN untuk Myanmar) harus mendapatkan akses untuk dapat berbicara dengan semua pihak dan ini tentunya memerlukan komitmen dari militer Myanmar. Saya tekankan hal ini sekali lagi merupakan mandat yang tercantum dalam lima poin konsensus,” ujar Retno.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Retno menegaskan tanpa dapat berkomunikasi langsung dengan semua pihak di Myanmar, maka sangat sulit bagi utusan khusus ASEAN buat menjalankan tugasnya.
Indonesia menekankan pula pelaksanaan kelima poin konsensus yang dihasilkan dalam pertemuan para pemimpin ASEAN harus dilakukan secara transparan agar kesatuan ASEAN dapat terus dijaga.