Hidayatullah.com–Bencana erupsi Gunung Semeru memberi dampak kerusakan yang tak sedikit. Selain korban jiwa, banyak rumah dan fasilitas umum yang hancur akibat erupsi.
Awan Gumpalan Panas (AGP) yang turun saat erupsi pada Sabtu (04/12/2021) menerjang pemukiman warga di berbagai wilayah. Tak sedikit warga yang rumahnya terlibas habis ataupun tertimbun sebagian besarnya.
Para warga di wilayah terdampak pun mengungkap, meski potensi bencana telah reda, mereka merasa “tak tenang” untuk tetap tinggal di rumah lama mereka.
“Saya lebih memilih pindah, jika memang dari pemerintah mau membantu. Tetap tinggal di sini tidak tenang,” ujar Karyono, warga terdampak, kepada hidayatullah.com pada Ahad (12/12/2021)
Karyono yang tinggal di Dusun Bon Tegalan, Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang tersebut mengaku lelah dengan bencana yang terus menimpa wilayahnya.
“Dua tahun ini sudah empat kali kena bencana,” ujar Karyono.
Tak hanya Karyono, banyak warga dari wilayah lain yang juga mengungkap hal senada.
“Lebih baik pindah, asal tidak di sini,” ungkap Sumiyati, warga Dusun Umbulan.
Dusun Umbulan merupakan salah satu lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru terparah.
Pemerintah berencana merelokasi sebanyak 2.000 rumah warga yang terdampak peningkatan aktivitas Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl ke tempat yang lebih aman.
“Secara teknis kami akan diskusikan dengan badan geologi juga, apakah lokasi-lokasi yang kami maksud untuk kami ajukan ke Perhutani dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) adalah zona aman, sehingga bisa dijadikan tempat untuk relokasi,” kata Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperwati, Jumat (10/12/2021).
Perum Perhutani setuju memberikan pertimbangan teknis untuk lahan hutannya dijadikan tempat relokasi bagi korban yang kehilangan tempat tinggal akibat meningkatnya aktivitas Gunung Semeru. Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro pun mendukung upaya yang dilakukan pemerintah tersebut.
Sementara itu, Tim Relawan dari Baitul Maal Hidayatullah dan SAR Hidayatullah mendirikan posko bersama di dua titik, Pronojiwo dan Candipuro. Selain penyaluran bantuan, Tim BMH-SAR Hidayatullah juga membantu evakuasi, membersihkan rumah warga dan fasilitas umum terdampak, juga mengadakan program trauma healing bagi korban, khususnya anak-anak.*