Hidayatullah.com — KH Yahya Cholil Staquf secara resmi terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026. Hal itu diputuskan setelah ia menang telak dengan memimpin perolehan suara sejumlah 337 suara, dari total 548 suara masuk.
Penetapan kepemimpinan dilakukan pada Sidang Pleno V yang dipimpin Ketua dan Sekretaris Panitia Pengarah Muktamar Ke-34 NU Prof Muhammad Nuh dan H Asrorun Niam Sholeh di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung (Unila) pada Jum’at (24/12/2021).
“Setelah dihitung, Kiai Said Aqil 210 suara, Gus Yahya 337 suara, dan batal satu suara. Total suara yang masuk sebanyak 548,” ucap Ketua Steering Committee Muktamar NU Muhammad Nuh dalam siaran langsung acara pemilihan tersebut.
Nuh kemudian menetapkan kemenangan KH Yahya Cholil Staquf dengan mengetok palu sidang
“Kiai Haji Yahya Cholil Staquf ditetapkan sebagai Ketua Umum PBNU masa khidmat 2021,” kata Nuh sembari mengetuk palu. “Al-Fatihah,” imbuhnya.
Pemilihan ketua umum PBNU sendiri dimulai sejak Jumat (24/12) pukul 00.30 WIB hingga pukul 10.00 WIB, di Gedung Serbaguna Universitas Lampung. Perolehan suara diambil dari seluruh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) di Indonesia..
KH Yahya Cholil sedangkan KH Said Aqil Siroj menempati posisi berikutnya dengan mendapat 210 suara. Terdapat satu suara yang abstains.
Sebelumnya, pada jumlah perolehan suara di babak pertama, KH Yahya Cholil Staquf memimpin dengan mendapat 327 suara. Sementara KH Said Aqil Siroj pada posisi berikutnya dengan mendapat 203 suara. Disusul KH As’ad Said Ali mendapat 17 suara.
Pada kesempatan itu, Nuh menyebut Muktamar Ke-34 NU kali ini dibayang-bayangi pelaksanaan forum serupa pada tahun 2015 di Jombang yang diwarnai ricuh. Namun, menurutnya, suasana berbeda tampak pada pelaksanaan musyawarah tertinggi organisasi keagamaan terbesar di Indonesia itu di Lampung.
Sebelumnya, di tempat yang sama, pada Kamis (23/12/2021) malam, KH Miftachul Akhyar ditetapkan kembali sebagai Rais ‘Aam PBNU oleh 9 kiai anggota Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa).*