Hidayatullah.com–Pemerintah Korea Selatan hati Jumat (24/12/2021) mengatakan akan memberikan pengampunan khusus kepada mantan presiden Park Geun-hye, yang divonis hukuman penjara hukuman penjara puluhan tahun dalam dakwaan suap dan sejumlah kejahatan lain.
Kementerian Kehakiman mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pengampunan Park ditujukan untuk mengakhiri perpecahan dan mempromosikan persatuan nasional di masa sulit pandemi Covid-19 saat ini.
Kementerian mengatakan Park, 69, merupakan salah satu dari 3.094 orang yang akan mendapatkan pengampunan pada 31 Desember, lansir Associated Press.
“Dalam kasus mantan presiden Park, kami mempertimbangkan fakta bahwa kondisi kesehatannya banyak memburuk setelah hampir lima tahun di dalam penjara,” kata Presiden Moon Jae-in dalam sebuah pernyataan.
Park ditangkap dan dijebloskan ke penjara pada 2017, setelah dicopot dari jabatannya menyusul skandal korupsi yang memicu demonstrasi besar-besaran di jalanan selama berbulan-bulan. Penggulingannya menandai kejatuhan mengejutkan yang terjadi atas presiden wanita pertama dan ikon politisi konservatif Korea Selatan.
Pada bulan Januari 2021, Mahkamah Agung Korea Selatan mengukuhkan hukuman penjara 20 tahun. Dia bisa saja menjalani hukuman gabungan 22 tahun di dalam bui, karena secara terpisah dia dihukum akibat ikut campur dalam urusan partainya menjelang pemilihan parlemen 2016.
Park menggambarkan dirinya sebagai korban balas dendam politik. Dia menolak untuk menghadiri persidangannya sejak Oktober 2017.
Park adalah putri mendiang presiden otoriter Park Chung-hee. Dia terpilih pada akhir 2012 dengan dukungan dari kaum konservatif yang mengelu-elukan ayahnya sebagai pahlawan yang mengeluarkan negara itu dari kemiskinan meskipun hak-hak sipil rakyat ditindas.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dia dimakzulkan oleh parlemen pada Desember 2016, dan secara resmi diberhentikan pada Maret 2017, setelah Mahkamah Konstitusi menguatkan pemakzulannya
Di antara dakwaan utama yang dia hadapi adalah kolusi dengan teman sekaligus orang kepercayaan lamanya, Choi Soon-sil, mengambil suap jutaan dolar dan uang pemerasan dari beberapa perusahaan terbesar di negara itu, termasuk Samsung, saat dia masih menjabat.
Dia digantikan oleh Moon Jae-in, seorang politisi liberal yang memenangkan pemilihan sela yang khusus digelar setelah pemakzulannya.*