Hidayatullah.com– Seorang warga negara Indonesia (WNI) beserta suaminya dan seorang anak berusia 1 tahun ditemukan meninggal dunia sebagai korban gempa Turki berkekuatan magnitudo 7,7 pekan ini.
“Satu WNI (a.n. Nia Marlinda) asal Bali dan seorang anak berusia 1 tahun serta suami WN Turki di Kahraman Maras ditemukan meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan,” ujar Duta Besar RI Untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (08/02/2023) diterima hidayatullah.com.
Kolonel Amir, Atase Pertahanan RI KBRI Ankara, yang memimpin Tim Evakuasi ke Kahraman Maras telah memastikan pemulasaraan almarhumah dan KBRI telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada keluarga almarhumah.
Almarhumah dan keluarga akan dimakamkan hari Rabu ini di Kahraman Maras.
Dubes juga menjelaskan, terkait dengan pemberitaan sebuah media yang menyebutkan adanya WNI meninggal dunia di Gaziantep, Turki, Tim Evakuasi di Gaziantep telah melakukan penelusuran.
Menurutnya, pemberi keterangan yang mengaku WNI di Gaziantep atas nama Vivi Haryono tidak ada di dalam data WNI KBRI Ankara dan tidak dikenal oleh masyarakat Indonesia di Gaziantep.
Sementara itu, lanjutnya, reporter/redaktur harian media yang memberitakan hal tersebut tidak menjawab permintaan konfirmasi yang dikirimkan KBRI Ankara. Karena itu, katanya, berita tersebut berstatus “tidak terverifikasi”.
“KBRI sudah menghubungi wartawan Harian Fajar yang menulis berita mengenai adanya warga Sulawesi Selatan korban gempa yang meninggal di Gaziantep, namun permintaan konfirmasi kami tidak dijawab”, ujar Fitriyani, Sekretaris Pertama Penerangan KBRI Ankara, yang mencoba memverifikasi pemberitaan tersebut.
Setidaknya 7.926 orang dilaporkan media meninggal dunia akibat gempa dahsyat bermagnitudo 7,7 yang menghantam Turki hingga Suriah pada Senin (06/02/2023). Jumlah ini merupakan akumulasi korban meninggal di Turki dan Suriah per Selasa (07/02/2023).*