Hidayatullah.com— Informasi dari media tentang perilaku anak saat menginjak dewasa biasanya akan membekas dalam hati para orangtua yang ujungnya melahirkan kesedihan dan ketakutan tentang anak mereka. Akibatnya, banyak orangtua kebingungan dalam mendidik anak mereka.
“Kadang kita sebelum mendidik anak sudah ditakut-takuti duluan oleh media padahal jika kita sudah mendidik dengan benar tidak perlu khawatir,” demikian disampaikan Ust. Budi Ashari Lc, penggagas Parenting Nabawiyah dalam “Seminar Parenting Nabawiyah tentang Persiapan Masa Baligh” Selasa (25/12/2012) di aula Arifin Panigoro Universitas Al Azhar Indonesia Kebayoran, Jakarta.
Seminar yang berlangsung atas kerjasama dengan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Karisma ini juga membahas cara pandang yang salah tentang remaja, generasi terbaik pada zaman Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wassalam dan kenakalan remaja serta cara mengatasinya.
Dalam pemaparannya, Budi mengungkap sejumlah fakta kebingungan yang dihadapi orangtua saat menemukan data yang diungkap oleh media tentang kenakalan remaja, contohnya seperti kasus Narkoba.
“Berita sebuah media pada tahun 2011 menyebutkan data mengenai jumlah pengguna narkoba yang mencapai 60 juta atau 25 persen dari penduduk Indonesia, namun data dari BNN menyebutkan jumlah pengguna narkoba mencapai 3,8 juta, ini berdasarkan penelitian BNN dengan UI pada tahun 2011, atau 2,2 persen dari penduduk Indonesia, menurut BNN kebanyakan pengguna narkoba adalah anak-anak muda yang sudah bekerja dan mencoba narkoba saat usia 16 sampai 18 tahun,” papar Budi.
Kesimpulan dari data tersebut, kata Budi, ada perbedaan dalam mengungkap sejumlah fakta dan data mengenai narkoba. Data yang disuguhkan di hadapan orangtua memperburuk tentang ulah kenakalan remaja zaman sekarang. Dasar dari penyuguhan fakta adalah agar berhati-hati, tetapi sayangnya ini selalu menjadi intro menakut-nakuti yang membekas dalam hati para orangtua.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dampaknnya, banyak kesedihan dan ketakutan para orangtua tentang anak mereka khususnya yang mulai menginjak dewasa. Tak urung, masalah ini berdampak negatif bagi orangtua dan sikap mereka terhadap anak-anaknya.
“Kadang kita sebelum mendidik anak sudah ditakut-takuti duluan oleh media padahal jika kita sudah mendidik dengan benar tidak perlu khawatir”, ujarnya.
Sekitar 350 peserta memadati acara ini, termasuk beberapa ibu yang membawa serta anak-anaknya.*