Hidayatullah.com — Muatan nilai-nilai agama, nilai-kebangsaan, dan nilai-nilai budaya serta muatan yang searah harus menjadi perhatian dalam prinsip dan tujuan pendidikan nasional. Demikian ditegaskan Sekretaris Jenderal Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI), Sudaryani Soeyoed, B.Sc.
Sudaryani mengimbuhkan, muatan nilai agama dan kebangsaan menjadi sangat penting agar lembaga pendidikan tidak menjadikan peserta didiknya amnesia terhadap kultur, kearifan lokal kehidupan sosial bangsanya, yang mana setiap warga negara berkewajiban menjaga harkat dan martabat serta kedaulatan Negara Republik Indonesia.
“Selain itu, keluarga harus kembali merangkul dan memperhatikan pendekatan dengan penuh kasih sayang dengan landasan nilai–nilai Islam,” kata Sudaryani kepada hidayatullah.com, Sabtu (24/05/2014).
Lebih jauh pihaknya juga mendorong kepada seluruh organisasi kemasyarakatan agar melakukan pembinaan kepada seluruh jaringan untuk pengokohan keluarga pendidikan agama.
Sebagaimana amanat undang-undang, terang Sudaryani, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan nasional juga bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang baik serta bertanggungjawab.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Sedangkan di antara yang harus diperhatikan dalam muatan kurikulum salah satunya adalah tentang persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan,” tandasnya.
BMOIWI adalah federasi dari 32 ormas muslimah di Indonesia.*