Hidayatullah.com–Bertempat di Gedung Pemerintah Daerah (Pemda) Nusa Tenggara Barat (NTB), Lembaga Amil Zakat (Lazis) PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Pusat kembali menyalurkan beasiswa senilai Rp. 500.000.000 untuk para pelajar dan mahasiswa mustahiq Jumat, (22/01/2016).
Acara yang bertajuk “Beasiswa Cahaya Pintar” dan “Program Pesantren Bersih” tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional. Di antaranya, Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Prof. KH. Didin Hafidhuddin, Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara, Machnizon Masri, Dewan Pengawas Syariah PLN Pusat, Ahmad Ridwan, Lc., Lazis PLN Pusat dan Regional, pimpinan kampus dan pesantren se-NTB, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Dalam sambutan, Wagub NTB berharap ke depan zakat bisa dikelola semakin baik lagi.
Menurutnya capaian sebesar angka ratusan hingga milyaran tersebut hanya bisa diperoleh ketika dijalankan dengan profesional dan komitmen kejujuran.
“Hikmah zakat itu memberdayakan mustahik menjadi muzakki. Hal itu bisa dicapai dengan menyalurkan lewat Lazis, bukan pereorangan,” ungkap Aminuddin menjelaskan.
Senada, Prof. Didin juga mengapresiasi prestasi Lazis PLN dalam hal mengelola dana zakat, infak, dan wakaf umat Islam.
Menurut Prof. Didin, syariat Islam yang pengurusnya disebut secara khusus dalam al-Quran hanyalah pengurus zakat (amil zakat). Hal tersebut, lanjut mantan Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), sebagai pelajaran bahwa dana zakat itu harus dihimpun, dimenej, dan didistribusikan secara kelembagaan.
“Syariat amil zakat ini sudah ada sejak masa Nabi dan para sahabat dahulu,” terang Prof. Didin.
Dalam acara tersebut, selain menyerahkan beasiswa pendidikan, Lazis PLN juga menyerahkan bantuan “Pesantren Bersih” untuk sejumlah pesantren di NTB. Diketahui, Lazis PLN juga sudah bekerjasama dengan pesantren-pesantren di Indonesia untuk mendukung para juru dakwah yang bertugas di pelosok.
“Program Lazis PLN ini sekaligus dukungan riil PLN dalam mewujudkan kehendak pemerintah berupa “revolusi mental” tersebut,” ucap Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara.
Anggota Dewan Pengawas Syariah PLN Pusat, ustadz Ahmad Ridwan juga menyampaikan kesyukurannya atas kerjasama yang baik di antara pemerintah dan lembaga dakwah umat Islam.
Menurutnya, kerjasama dan hidup berjamaah itu penting untuk menguatkan ukhuwah umat Islam sebagai satu tubuh.
“Ibadah zakat itu gabungan antara kesalehan individu (shalih li nafsihi) dan kesalehan sosial (mushlih li ghairihi),” papar Ahmad Ridwan menutup.*/Masykur