Hidayatullah.com–Ratusan peserta aksi jalan kaki dari Ciamis-Jakarta untuk mengikuti Aksi Super Damai Bela Islam III telah masuk di wilayah Bandung pada hari Rabu (30/11/2016).
Rombongan yang terdiri dari para santri, pelajar, aktivis Islam, guru ngaji, yang dikawal ulama dan para habaib tiba di Rest Area Kampung Nagreg, Jalan Raya Nagreg KM 34, Nagrog, Cicalengka, Bandung, Jawa Barat pada pukul 23.00 dini hari. Sesampai di sini, mereka beristirahat setelah berjalan selama 17 jam.
“Kami mulai jam 06.00 pagi dari perbatasan Tasik-Ciamis dan baru sampai di Kampung Nagreg pukul 23.00,” ujar Haji Titing kepada Islamic News Agency (INA) di Rest Area Kampung Nagreg pada Rabu.
Menurutnya, sebagian santriwati dan peserta jalan kaki dari kaum wanita sudah dipulangkan terlebih dahulu ke rumah masing-masing.
Doa dan Bantuan Warga Sepanjang Jalan, Peserta Aksi Jalan Kaki Ciamis-Jakarta pun Terharu
Pada hari kedua, rombongan aksi jalan kaki ini mendapat sambutan meriah dari warga sepanjang jalur lintasan menuju Jakarta.

Sambutan paling meriah terjadi di wilayah Malangbong, Garut Jawa Barat.
“Kami tadi sempat beristirahat sekitar satu jam di Malangbong. Di sana sambutannya sangat meriah. Warga turun ke jalan membagikan air dan makanan. Di sepanjang jalan orang menyambut kita,” ujar Haji Titing kepada kantor berita yang diinisiasi Jurnalis Islam Bersatu (JITU) ini.
Rencananya, peserta aksi jalan kaki akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta via Bandung.
“Kabarnya, Gubernur Aher Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) juga akan menyambut di Masjid Pusdai. Tapi lihat saja besok,” tukas dia.
Aksi Jalan Kaki Tetap Dilakukan Demi Penegakan Hukum dan Bentuk Pembelaan Agama
Aksi jalan kaki Ciamis-Jakarta bermula akibat adanya berbagai larangan dan tekanan pihak keamanan terhadap peserta Aksi Damai Bela Islam III menuntuk dipenjarakannya penista agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Meski tak didukung media, foto dan video aksi jalan kaki Ciamis-Jakarta akhirnya menjadi viral di media social dan melahirkan empati dan perhatian umat Islam di seluruh Indonesia.*/Fajar Shadiq