Hidayatullah.com– Dua ormas Islam, yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Wathan (NW), menandatangani sejumlah nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) kerja sama di berbagai bidang. Seperti, pendidikan, sosial, dakwah, ekonomi, dan kesehatan.
Penandatanganan kerja sama itu dihadiri oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir dan Ketua Umum Dewan Tanfiziyyah PB NW, TGB M Zainul Majdi di Gedung Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (10/03/2017).
Dalam sambutannya, Haedar menyampaikan, saat ini konteks ukhuwah, khususnya antar ormas Islam, harus tidak lagi berada dalam tataran negatif atau pasif. Melainkan harus dinamis.
“Tidak bisa sendiri untuk membangun bangsa. Mungkin kalau menghidupi organisasi masing-masing sudah cukup. Tetapi kita harus berpikir tentang umat yang mayoritas ini dan bangsa secara keseluruhan,” ujarnya.
Ia menambahkan, masing-masing organisasi punya kelebihan dan kekurangan. Sehingga semangat MoU yang dilakukan adalah saling berbagi dan peduli. Saling memajukan dan tak perlu saling menghambat.
Prestasi Sebuah Ormas Islam Dinilai Sebagai Karya Seluruh Muslimin
“Kita senang kalau saudara sesama Muslim kita maju. Jangan ada penyakit iri,” terang Haidar.
Sementara itu, Zainul mengungkapkan, kerja sama tersebut menunjukkan tataran ukhuwah yang semakin maju.
“MoU ini menjadi langkah untuk ukhuwah yang semakin progresif. Bagaimana membangun sinergi umat untuk kemaslahatan,” tandas ulama yang juga Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.*