Hidayatullah.com– Politisi Prabowo Subianto menyatakan bahwa selama perjalanannya mengamati kekayaan Indonesia ada sebuah fenomena yang ia sebut sebagai “Paradoks Indonesia”.
“Itu yang saya sebut sebagai ‘Paradoks Indonesia’, yaitu ada suatu fenomena kejanggalan,” ungkapnya dalam Dialog Kepemimpinan Bangsa Bermartabat dan Berkeadilan di Hotel Sahid, Sudirman, Jakarta Pusat, semalam.
Prabowo menanyakan bahwa negara ke-5 terkaya di dunia dari sumber alam namun rakyatnya miskin.
“Sejak ratusan tahun, Bung Karno bicara ini tahun 1930 beliau melahirkan suatu pidato yang judulnya adalah ‘Indonesia Menggugat’,” tandas Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Fenomenanya adalah, lanjutnya, disebut adanya mengalir kekayaan nasional keluar dari Indonesia setiap tahunnya.
Baca: Prabowo: Pertahanan Bangsa Terletak pada Kekuatan Ekonomi
Prabowo juga menyayangkan bahwa ketika berbicara keadilan namun sekolah masih sulit.
“Di mana ada martabat, guru-guru kita pagi ngajar namun siang ngojek terjadi dimana-mana,” tegasnya.
Sementara, kekayaan alam bangsa, lanjutnya, dibeli murah oleh bangsa asing lalu diolah dan dijual kepada kita dengan harga mahal.
“Berarti bangsa Indonesia mensubsidi bangsa lain,” tuturnya.
Selama 73 tahun merdeka, namun kesenjangan tidak malah baik tapi malah lebar, pungkasnya.* Ali Muhtadin