Hidayatullah.com– Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) bersama dengan PP Muhammadiyah terkait program-program pembinaan revolusi mental dan karakter.
Penandatanganan MoU yang dihadiri oleh Menko PMK Puan Mahahari dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir ini dilaksanakan di Aula Buya Hamka Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2017).
Dalam sambutannya, Menko PMK mengatakan, kerja sama tersebut merupakan salah satu upaya strategis dalam meningkatkan pembangunan bangsa dengan meningkatkan sumber daya manusia dan budaya yang berkualitas.
Meskipun pemerintah sedang giat dalam membangun infrastruktur, menurut Menko PMK, manusianya juga harus mumpuni dan bisa berkompetisi dalam dunia global.
Baca: GIB Ingatkan Pemerintah Utamakan Pembangunan Manusia Beradab
Karenanya, kata dia, diperlukan gotong royong dari seluruh komponen bangsa. Sebab siapapun pemerintahannya tidak bisa bekerja sendirian.
“Kerja sama dengan Muhammadiyah nantinya akan mendapat efek yang strategis, khususnya di kalangan Islam,” ujar Menko PMK.
Sebelum ini, terangnya, Kemenko PMK juga telah menggandeng ormas Nahdlatul Ulama (NU) dalam kerja sama serupa.
Sementara itu, Haedar Nashir menyatakan, sebagai mitra pemerintah dalam penanaman dan pelaksanaan moral agama dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, Muhammadiyah merasa terpanggil untuk bekerja sama dalam pembangunan manusia dan kebudayaan ini.
Baca: Bappenas: Kuatkan Fungsi Agama untuk Pembangunan Nasional dan Manusia
Nantinya, implementasi kerja sama tersebut mencakup beberapa bidang. Seperti; kerawanan sosial dan dampak bencana, penanggulangan kemiskinan dan perlindungan sosial, peningkatan kesehatan, pendidikan dan agama, kebudayaan, perlindungan perempuan dan anak, serta pemberdayaan masyarakat, desa, dan kawasan.*