Hidayatullah.com– Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bekerja sama dengan Lembaga Kajian dan Konsultasi Perlindungan Kesehatan (LK2PK) menggelar diskusi bertajuk “Gizi Buruk dan Ancaman Penyakit Infeksi pada Anak”.
KPAI menilai pelayanan kesehatan lebih penting daripada pembangunan infrastruktur.
“Kami mengapresiasi, memang pembangunan harus dikuatkan secara infrastruktur, tapi layanan kesehatan dasar merupakan yang lebih penting. Karena kesehatan itu adalah modal untuk anak untuk kembang lebih baik,” tutur Sekretaris Komisioner KPAI, Rita Purnawati, kepada hidayatullah.com usai diskusi tersebut di Aula Gedung KPAI, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (06/02/2018).
Baca: KLB Gizi Buruk dan Campak di Asmat Harus yang Terakhir
Ia menambahkan, ketidakseimbangan kualitas maupun jumlah asupan zat gizi, serta kurang maksimalnya pemanfaatan zat gizi oleh tubuh akibat penyakit infeksi, merupakan penyebab langsung terjadinya masalah gizi.
Salah satu contohnya, ungkapnya, adalah kejadian luar biasa (KLB) kematian 61 anak di Asmat, Papua, yang heboh akhir-akhir ini. “(Itu) akibat oleh gizi buruk dan campak,” imbuhnya memungkasi.
Turut hadir pada saat diskusi tersebut Dudung Angkasa (Ketua Bidang Riset Ikatan Sarjana Gizi Indonesia), Dr (cand) Sitti Hikmawatty (Komisioner KPAI Bidang Kesehatan), dr Mahsun Muhammadi (Kabag Management Mutu Unit Klinik dan Imunisasi PT Bio Farma), dan dr Anung Sugihantono (Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI).* Zulkarnain
Baca: Gizi Buruk Asmat, KPAI: Saatnya Kemenkes Evaluasi Kubro