Hidayatullah.com– Pernyataan Senator Queensland Australia, Fraser Anning, yang menyalahkan kaum Muslim atas teror di dua masjid di Selandia Baru, dikecam Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) A Helmy Faishal Zaini.
Helmy menilai tuduhan Anning tendensius, tidak mendasar sama sekali, tidak berdasarkan fakta dan rasis.
“Mengecam dan mengutuk pernyataan Anning. Tidak sepantasnya seorang tokoh publik dan pejabat pemerintahan mengeluarkan statement yang dapat memecah belah,” tegas Helmy kepada hidayatullah.com Jakarta, pada Ahad (17/03/2019).
Ia menilai pernyataan Anning telah menggoreskan luka yang sangat dalam bagi umat Islam.
“PBNU mendesak Anning untuk mencabut pernyataan itu dan meminta maaf secara terbuka,” desaknya.
Namun begitu, Nahdlatul Ulama meminta kepada umat Islam tidak terprovokasi dan tetap berpikir jernih. Sehingga tidak terpancing melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
PBNU pun mendorong pemerintah Republik Indonesia untuk memprotes keras senator yang kepalanya dikeplak dengan telor oleh seorang pemuda di Australia tersebut.
“Mendorong pemerintah Indonesia untuk menyampaikan protes keras kepada yang bersangkutan sebagai bagian dari tanggung jawab diplomatik,” ucap Helmy.
Baca: Ambil Tindakan Pencegahan, Australia Tingkatkan Patroli di Masjid
Tuduhan Fraser Anning
Sebagaimana diketahui, Senator asal Queensland Australia, Fraser Anning, mendapat kecaman di dalam negeri setelah menyalahkan Muslim atas aksi teror brutal di dua masjid di Selandia Baru yang menewaskan 50 orang, dalam ibadah Jumat (15/03/2019).
Dalam pidato pertama yang sangat provokatif di parlemen, Anning menyerukan agar kembali ke sistem imigrasi “Kristen Eropa” dan larangan Muslim yang bermigrasi ke Australia.
“Kita sebagai bangsa berhak menentukan bahwa yang masuk ke sini haruslah menggambarkan komposisi warga Kristen Eropa yang selama ini sudah menjadi bagian dominan dari masyarakat Australia,” cetusnya di Majelis Tinggi.
“Mereka yang datang ke sini harus berasimilasi dan berintegrasi,” imbuhnya dikutip ABC.net, Jumat (15/03/2019).
“Penyebab pertumpahan darah di Christchurch ini adalah program imigrasi yang memungkinkan kaum fanatik Muslim untuk bermigrasi ke Selandia Baru,” ujar Anning dalam sebuah pernyataan tertulis, dikutip Washington Post.
Tanpa alasan jelas, ia bahkan menyalahkan umat Islam atas terjadinya kematian di dunia dengan menyamakan agama Islam setara dengan fasisme.
Baca: MIUMI ajak Dunia Islam Aksi Solidaritas di Kedutaan New Zealand

Tidak hanya itu, dalam ciutannya di akun Twitter, ia menyalahkan program imigran yang membiarkan kaum Muslim masuk Selandia Baru.
“Apakah ada yang masih membantah hubungan antara imigrasi Muslim dan kekerasan?” demikian salah satu cuitannya hari Jumat.
Kontan pernyataan ini memicu reaksi politisi dan masyarakat di dalam negeri. Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison menyebut pernyataan Anning menjijikkan.
“Pernyataan Senator Fraser Anning menyalahkan serangan mematikan oleh teroris ekstremis sayap kanan di Selandia Baru pada imigrasi adalah menjijikkan. Pandangan itu tidak punya tempat di Australia, apalagi di Parlemen Australia,” ujar Morrison dalam keterangan dari Kedutaan Besar Australia, Jumat (15/03/2019).
Scott Morrison yang berbicara saat mengunjungi Masjid Lakemba di Sydney, mengutuk serangan teroris yang telah merenggut begitu banyak nyawa warga Selandia Baru yang tidak bersalah ketika mereka melaksanakan ibadah dengan damai di masjid-masjid mereka di Christchurch.
Dubes Australia Gary Quinlan melalui Twitter-nya juga mengecam Fraser Anning yang justru menyalahkan serangan mematikan oleh teroris sayap kanan pada imigrasi Muslim sebagai hal menjijikkan dan menilai pandangan itu tidak punya tempat di Australia, apalagi di Parlemen Australia.
Baca: ‘Khilafah Utsmani dan Perang Salib’, Pesan Teror Brenton Tarrant
Dikeplak Telur
Pasca tuduhan kontroversial tersebut, beredar secara viral sebuah video, dimana Senator Queensland Fraser Anning dilempar telur oleh seorang remaja saat memberikan keterangan pers di Melbourne, Australia, Sabtu (16/03/2019).
Aksi yang tak direncanakan ini sebagai respons atas pernyataannya, yang menyalahkan imigran muslim di balik teror atas dua masjid di Christchurch.
Dalam video itu tampak seorang bocah berusia 17 tahun itu dengan menanti di belakang Senator dalam sebuah konferensi pers. Sambil tangan kirinya memegang ponsel, remaja itu mengeplak kepala Anning dengan sebutir telur mentah dari arah belakang senator seraya merekam tindakannya tersebut.
“Dihajar” begitu, Fraser Anning langsung berbalik dan menyerang pemuda tersebut, hingga kemudian dipisah sejumlah orang di lokasi kejadian.
Belakangan diketahui, pemuda tersebut adalah Will Connolly, remaja berusia 17 tahun. Aksi protesnya terhadap Fraser Anning dengan telor itu menjadi viral karena aksi protesnya. Will kemudian terkenal dengan julukan si #Eggboy. Banyak yang memuji aksinya tersebut.* Andi/INI